300x250 AD TOP

Minggu, 31 Desember 2017

Tagged under:

Ihwal Safar

ONE DAY ONE HADIST

*Ahad, 12 Rabi'ul Akhir 1439 H/ 31 Desember 2017 M*

بسم الله الرحمن الرحيم

كتاب العمرة
باب السفر قطعة من العذاب

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، حَدَّثَنَا مَالِكٌ، عَنْ سُمَيٍّ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: *«السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ العَذَابِ، يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَنَوْمَهُ، فَإِذَا قَضَى نَهْمَتَهُ، فَلْيُعَجِّلْ إِلَى أَهْلِهِ»* (رواه البخاري)

*Artinya:*
Dari Abu Hurairah (w. 59 H) radhiyallu 'anhu berkata: "Rasulullah SAW. bersabda: *“Bepergian itu bagian dari azab. Seseorang akan terhalang (terganggu) makan, minum, dan tidurnya. Maka, bila seseorang telah menunaikan maksud  safarnya, hendaklah ia menyegerakan diri kembali kepada keluarganya.”*
H.R. Bukhari (w. 256 H)

Safar memiliki kedudukan mulia dan sangat diperhatikan dalam Islam, sebab di dalamnya banyak terkait fadhilah-fadhilah dan hukum-hukum yang berkaitan dengan rukun Islam, seperti kebolehan shalat Qoshor dan Jama’, pemberian zakat bagi musafir yang kehabisan bekal, kebolehan tidak berpuasa pada bulan Ramadlan, dan berbagai hukum perjalanan yang terkait dengan ibadah haji, kebolehan mengusap sepatu (al-khuf) saat wudlu’ sebagai ganti dari membasuhnya, gugurnya kewajiban shalat Jum’at, dan kebolehan shalat di atas kendaraan. Dan diantara fadhilahnya lagi adalah, pada safar Allah  menjadikan do’a para musafir sebagai salah satu jenis do’a yang mustajab.

Kandungan hadits tersebut adalah

Bagi sebagian orang, bepergian adalah satu aktivitas biasa. Bepergian dianggap sebagai bagian dari rutinitas dalam hidupnya.

Imam Ibnu Hajar al Asqalani (w. 852 H) dalam kitab Fathul Bari menjelaskan bahwa Safar itu dikatakan bagian dari  siksa dilihat dari dua sisi:

1. Safar yang di dalamnya ada kesulitan. Kita akan sulit makan, sulit minum, tidur berbaring dan seterusnya.

2. Sementara meninggalkan orang-orang yang di cintai.

Maka Rasulullah SAW. memerintahkan agar segera kembali kepada keluarga setelah pulang dari bepergian dan hendaklah kita pasrahkan dan serahkan semua kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman:

قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَاَ الْخَـلْقَ ثُمَّ اللّٰهُ يُنْشِئُ النَّشْاَةَ الْاٰخِرَةَ    ۗ  اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
qul siiruu fil-ardhi fanzhuruu kaifa bada`al-kholqo summallohu yunsyi`un-nasy`atal-aakhiroh, innalloha 'alaa kulli syai`ing qodiir

"Katakanlah, Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana (Allah) memulai penciptaan (makhluk), kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 20)

0 comments:

Posting Komentar