300x250 AD TOP

Rabu, 31 Januari 2018

Tagged under:

Bercahaya

ONE DAY ONE HADIST

Rabu, 31 Januari 2018 M / 14 Jumadil Awwal 1439 H.

عَنْ نُعَيْمِ الْمُجْمِرِ عَنْ أبيِ هريرة رَضِيَ الله عَنْهُ عَنِ النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم أنَهُ قَالَ: «إنَّ أمتي يُدْعَون يومَ القيَامةِ غُرُّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثارِ الْوُضُوءِ، فَمن استطَاَعَ مِنْكُمْ أن يُطِيلَ غرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ»

.وفي لفظ آخر: رَأيْتُ أبَا هُريرةَ يتوضأ، فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيهِ حَتى كَادَ يَبْلُغُ المَنْكِبَينِ، ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ حَتَى رَفَعَ إلَى السَّاقَيْن، ثُمَّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: «إن أمتي يُدْعَوْنَ يَوْم القِيَامَةِ غرا مُحَجلِين من آثار الوُضُوءِ، فمَنِ اسْتَطَاَعَ مِنْكُمْ أنْ يُطِيل غرته وَتَحْجيلَهُ فَلْيَفْعَل».

وفي لفظ لمسلم: سَمِعْتُ خليلي صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: « تبلغ الحِلْيَةُ من الْمُؤْمِنِ حَيْثُ يَبْلُغُ الْوُضُوءُ».

“Dari Nu’aim Al Mujmir, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dalam keadaan putih bercahaya disebabkan bekas wudhu, barangsiapa di antara kalian bisa memperpanjang cahayanya hendaklah ia lakukan.” (HR. Al Bukhari, No: 136 dan Muslim, No: 246)

dalam lafazh yang lain: “aku melihat Abu Hurairah berwudlu, lalu membasuh wajahnya dan kedua tangannya hingga hampir mencapai lengan, kemudian membasuh kedua kakinya hingga meninggi sampai pada kedua betisnya, kemudian dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya umatku datang pada hari kiamat dalam keadaan putih bercahaya disebabkan bekas wudhu. Maka barangsiapa di antara kalian mampu untuk memanjangkan putih pada wajahnya maka hendaklah dia melakukannya’.” (HR. Muslim, no: 246)

dalam lafazh Muslim: “Perhiasan seorang mukmin adalah sejauh mana air wudhunya membasuh.” (HR. Muslim, No: 250)

Nabi -shollallohu ‘alaihi wa sallam- memberikan kabar gembira kepada umatnya bahwa Allah -subhanahu wa ta’ala- mengkhususkan mereka dengan tanda, kelebihan dan kemuliaan pada hari kiamat dari sekian banyak umat yaitu mereka dipanggil di hadapan seluruh mahluk. Wajah, tangan dan kaki mereka berkilauan dengan cahaya. Ini merupakan bekas dari ibadah yang agung, yaitu wudhu’ yang berulang-ulang di bagian-bagian anggota tubuh demi mencari keridho’an Allah dan ganjaran dariNya. Maka balasan mereka adalah pujian agung yang dikhususkan untuk mereka.

Diantara fitrah murni manusia adalah menyukai hal-hal yang bersih lagi bercahaya seperti kristal. Bahkan diantara manusia sebagian mereka berusaha menjadikan kulitnya tetap bersih dan bercahaya tatkala terkena sinar matahari. terkhususkan bagi seorang wanita, mereka biasa melakukan perawatan kulit agar terlihat bersih dan berkilau. Bahkan mereka rela sampai menghabiskan uang yang sangat banyak hanya untuk menjadikan kulit mereka bersih, putih, lagi berkilau.

Namun ada yang menakjubkan dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam tentang wudhu’, pasti anda sebagai seorang muslim, sangat mengetahui apa itu wudhu’. yaitu mencuci beberapa bagian anggota badan untuk bersuci. sehingga orang yang sebelumnya terkena najis atau kotor, tatkala ia bersuci dengan berwudhu’, maka hilanglah kenajisannya itu menjadi bersih dan suci pada bagian anggota wudhu’.

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan hadits tersebut adalah

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْـكَعْبَيْنِ  ۗ  وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْا  ۗ  وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰۤى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَآءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَآئِطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَآءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ  ۗ  مَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰـكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَ لِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanuuu izaa qumtum ilash-sholaati faghsiluu wujuuhakum wa aidiyakum ilal-maroofiqi wamsahuu biru`uusikum wa arjulakum ilal-ka'baiin, wa ing kuntum junuban faththohharuu, wa ing kuntum mardhooo au 'alaa safarin au jaaa`a ahadum mingkum minal-ghooo`ithi au laamastumun-nisaaa`a fa lam tajiduu maaa`an fa tayammamuu sho'iidan thoyyiban famsahuu biwujuuhikum wa aidiikum min-h, maa yuriidullohu liyaj'ala 'alaikum min harojiw wa laakiy yuriidu liyuthohhirokum wa liyutimma ni'matahuu 'alaikum la'allakum tasykuruun

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 6)

0 comments:

Posting Komentar