300x250 AD TOP

Rabu, 17 Januari 2018

Tagged under:

Uququl Walidain Adalah Dosa Besar Yang Paling Besar

ONE DAY ONE HADIST

Rabu, 17 Januari 2018 / 29 Rabi'ul Akhir 1439 H

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَقَالَ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ فَمَا زَالَ يَقُولُهَا حَتَّى قُلْتُ لَا يَسْكُتُ

Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dari Ayahnya RA dia berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Mahukah kalian aku beritahu sesuatu yang termasuk dosa besar? Kami menjawab; "Tentu wahai Rasulullah." Baginda bersabda: "Menyekutukan Allah dan mendurhakai kedua orang tua." ketika itu baginda tengah bersandar, kemudian duduk lalu melanjutkan sabdanya: "Perkataan dusta dan kesaksian palsu, perkataan dusta dan kesaksian palsu." Baginda terus saja mengulanginya hingga saya mengira baginda tidak akan berhenti." (HR Bukhari No: 5519) Status: Hadis Sahih

Empat dosa besar yang paling besar adalah
a.  Melakukan syirik
b.  Mendurhakai kedua orang tua
c.  Berdusta
d.  Menjadi saksi palsu

Dari empat jenis dosa besar yang paling besar, bahasan ODOH kali ini fokus pada durhaka kepada orang tua.

Durhaka (al-‘uquuq) berasal dari al-‘aqqu yang berarti al-qath’u yaitu memutus, membelah, merobek, atau memotong. Dalam islam, anak dikatakan durhaka pada orang tua (uquuqul walidain) apabila melakukan perbuatan atau mengucapkan sesuatu yang menyakiti hati orang tuanya.

Islam mengajarkan seorang anak untuk berlaku sopan dan bertutur kata yang lembut kepada orang tuanya. Adapun mereka yang berkata kasar, membentak, memukul, memasang muka masam di depan orang tua, maka perlakuan-perlakuan tersebut dikategorikan dalam perbuatan durhaka.

Nah, dibawah ini beberapa ciri anak durhaka menurut pandangan islam dan Al-Quran:

Berkata “Ah” dan membentak orang tua

Islam mewajibkan setiap anak untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Bahkan berkata “ah” pun juga dilarang. Apalagi meninggikan nada suara di depan orang tua atau membentak, sungguh perbuatan tersebut benar-benar dilarang oleh Allah SWT.

Allah berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 23 yang artinya “Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia“.

Membuat orang tua bersedih dan menangis

Setiap orang tua pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka rela melakukan apapun demi melihat senyum anaknya. Lalu bagaimana bila kita sebagai anak tega membuat orang tua bersedih bahkan menangis? Tentu perbuatan tersebut dapat menjadi dosa besar untuk kita. Ibnu ‘Umar berkata: “Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari)

Menelantarkan dan tidak melayani orang tua

Orang tua tidak pernah merasa lelah untuk melayani kita. Sedari kecil, mereka merawat kita, menyusui, membantu buang air, memberi makan dan minum, mengajari kita berbicara dan berjalan. Segala sesuatu mereka berikan secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.

Di saat kedua orang tua kita telah berusia lanjut, maka kewajiban kita untuk merawatnya. Segala keperluannya haruslah kita cukupi dan apa-apa yang sulit ia kerjakan, kita harus membantunya. Jangan sampai kita menelantarkan orang tua hanya karena mereka telah pikun. Jika kamu berbuat demikian, sama saja kamu telah berbuat durhaka kepada orang tua. Allah SWT berfirman dalam surat Al Ahkaf ayat 15 yang artinya :

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandung dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a. “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhoi, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberikan kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

Lebih mementingkan istri dibandingkan orang tua

Islam memang mengajarkan suami untuk menyayangi seorang istri. Bahkan dikatakan bahwa sebaik-baiknya pria adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Namun demikian, bila suami berlebihan dalam memanjakan istri sampai-sampai melupakan hak orang tua maka itu bisa jadi dosa baginya.

Memasang muka cemberut di depan orang tua

Banyak sekali orang yang tampak ceria dan murah senyum dihadapan kawan-kawannya. Tapi saat di rumah, ia selalu memasang muka cemberut di depan orang tuanya. Ketika diajak berbicara oleh ibuk-bapaknya, ia hanya diam dan kadang menjawab sinis sepatah atau dua patah.

Ketahuilah, orang tuamu adalah orang yang paling berhak memperoleh senyummu. Mereka yang capek merawatmu, bukan teman-temanmu! Jadi janganlah sekali-kali memasang wajah masam dihadapan mereka. Jika ada masalah, sebaiknya ceritakan secara baik-baik. Tak perlu dipendam sendiri.

Tidak menghormati orang tua

Tidak menghormati orang tua juga termasuk dalam perbuatan durhaka. Dimana menghormati disini berarti bertutur kata yang sopan dan halus, mencium tangan kedua orang setiap hendak pergi keluar rumah, dan selalu meminta restu jika ingin melakukan sesuatu. Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam surat An-Nisaa’ ayat 36 yang artinya “Beribadahlah kepada Allâh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.”

Tidak menuruti perintah orang tua

Salah satu ciri anak jaman sekarang adalah seringkali tidak menuruti perintah atau nasehat orang tuanya. Misalnya saja, orang tua meminta bantuan untuk membelikan bumbu masak, lalu si anak malas dan tidak mau pergi. Begitu juga saat disuruh sholat dan anak tidak mendengarkan. Perbuatan-perbuatan yang demikian adalah termasuk durhaka kepada orang tua.

Mencela orang tua

Janganlah sekali-kali kamu menghina orang tuamu. Seburuk apapun rupanya, walaupun mereka sangat miskin dan tidak berpendidikan, kamu tetap harus menghormati dan menyayangi mereka.  Ingatlah suatu hadist yang berkata: “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (Adabul Mufrod no. 2, shahih).

Tidak mengakui mereka sebagai orang tua

Seorang anak yang tidak mengakui kedua orang tuanya karena alasan apapun (termasuk malu) adalah tindakan yang sangat berdosa. Sampai kapanpun orang tua tetap menjadi orang tua. Tidak ada mantan orang tua! Sebanyak apapun hartamu tidak akan mampu menembus kasih sayang mereka. Jangalah kamu sia-siakan orang tuamu. Apalagi sampai melupakannya. Sungguh itu perbuatan durhaka yang dimurkai Allah SWT.

Azab bagi Anak Durhaka kepada Orang tua

Bagi orang-orang yang durhaka kepada orang tua, mereka tidak hanya merasakan azab di akhirat. Selagi mereka masih di dunia, hidupnya akan ditimpa kesengsaraan tiada akhir. Bahkan saat sakaratul maut pun juga sulit.

Adapun azab-azab yang diterima oleh anak durhaka, antara lain adalah:

Shalatnya tidak diterima di sisi Allah SWT

Sia-sia saja shalatnya orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya. Walaupun sekhusyuk apapun, tetap saja Allah SWT menolaknya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist: “Allah tidak akan menerima shalat orang dibenci kedua orang tuannya yang tidak menganiaya kepadannya”. (H.R.  Abu al-Hasan bin Makruf)

Diharamkan masuk surga

Mereka juga diharamkan mencium aroma surga ataupun masuk kedalamnya. Sebagaimana hadist yang berbunyi: “Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan seorang dayyuts (merelakan kejahatan berlaku dalam keluargannya, merelakan istri dan anak perempuan selingkuh)”. (H.R. Nasa’i dan Ahmad).

Dibenci oleh Allah SWT

Jika kamu ingin dicintai oleh Allah SWT, maka cintailah kedua orang tuamu. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist:“Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orang tua”. (H.R. al-Hakim).

Ditimpa azab di dunia

Orang yang durhaka kepada bapak ibunya tidak hanya memperoleh dosa. Mereka juga akan diazab oleh Allah SWT selagi mereka hidup di dunia. Al-hakim dan al-Ashbahani, dari abu bakrah r.a. dari Nabi Saw, beliau bersauba, “Setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa mendurhakai kedua orang tua. sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) kepada pelakunnya didalam hidupnya sebelum mati”.

Dianggap kafir

Mendurhakai orang tua termasuk dosa besar, dan orang-orang yang berbuat demikian digolongkan dalam sifat kafir. Sebagaimana Hadist Riwayat Muslim yang berbunyi: “Jangan membenci kedua orang tuamu. Barang siapa mengabaikan kedua orang tua, maka dia kafir”.

Dosa-dosanya tidak diampuni

Dari Aisyah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw. Bersabda, “dikatakan kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua, “berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku tidak akan mengampuni. “Dan dikatakan kepada orang yang berbakti kepada orang tua, perbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku mengampunimu.” (H.R. Abu Nu’aim).

Segala amal perbuatannya dihapuskan

Meskipun kamu berbuat baik terhadap semua umat manusia di dunia, tapi kalau kamu durhaka pada orang tuamu, sungguh kebaikanmu itu sia-sia saja di sisi Allah SWT. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oelh Thabrani: “ada tiga hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal, yaitu syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, seorang alim yang dipermainkan oleh orang dungu dan jahil”.

Itulah beberapa azab yang kelak ditimpakan kepada anak yang durhaka kepada orang tuanya. Dosa dan siksaanya begitu pedih baik di dunia ataupun di akhirat. Semoga kita bisa menjadi sosok yang berbakti kepada orang tua dengan tetap menjalankan Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman. Bila mereka masih hidup, marilah kita menyayangi dan memuliakan mereka. Dan kalaupun mereka telah tiada, jangan pernah lupa untuk mendoakan agar mereka diampuni segala dosanya, dimaafkan segala khilaf nya, dan  memperoleh kebahagiaan di sisi Allah Subhanahu wata'ala.

0 comments:

Posting Komentar