300x250 AD TOP

Senin, 12 Februari 2018

Tagged under:

Amalan Menjelang Tidur

ONE DAY ONE HADIST

Senin, 12 Februari  2018 M / 26 Jumadil Awwal 1439 H

Dari al-Bara’ bin Azib radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku: ‘Apabila engkau hendak tidur, berwudhu’lah sebagaimana wudhu’-mu ketika hendak shalat. Kemudian berbaringlah di atas bagian tubuh yang kanan, lalu bacalah:

اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَإِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَامِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ

‘Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku ke-pada-Mu. Karena mengharap dan takut kepada-Mu. Sesungguhnya tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari (ancaman)-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab yang Engkau turunkan dan kepada Nabi yang Engkau utus.”

 Apabila engkau mati pada malam itu, maka engkau mati diatas fitrah (Islam). Dan jadikanlah kalimat (dzikir) itu sebagai kalimat terakhir yang engkau ucapkan.” (HR. Al-Bukhari no. 247, 6311, 6313, 6315 dan 7488, Muslim no. 2710, Abu Dawud no. 5046, at-Tirmidzi no. 3394, dan Ahmad IV/290).

Islam sangat sempurna, perihal ‘hal sepele’ saja seperti  urusan tidur, diatur dalam Islam, demikian banyak tuntunan dan ajaran yang bisa dilakukan. Maka, hati tentram ketika memasrahkan segala urusan dikembalikan kepada Dzat yang mengatur kehidupan.

Berikut ini beberapa aktivitas penting yang dilakukan sebelum tidur menurut  Islam.

Membaca Tiga Qul sebagai amalan sebelum tidur sesuai sunnah Rasulullah

Alih alih membaca dongeng atau menonton televisi lebih dulu, Islam mengajarkan anda membaca doa perlindungan sebelum berangkat tidur. Rasulullah memerintahkan umatnya mengumpulkan dua tapak tangan. Lalu ditiup dan dibacakan Qul huwal-lahu ahad, Qul a’uudzu birabbil falaqi dan Qul a’uudzu birabbin naas. Ke-mudian dengan dua tapak tangan mengusap tubuh yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan tiga kali. (HR. Al-Bukhari 9/62 dengan Fathul Baari dan Muslim 4/1723)

Sunnah sebelum tidur baca ayat kursi

Ketahuilah bahwa Rasulullah bersabda,  “Barang siapa membaca-nya ketika akan tidur, maka ia senantiasa dijaga (dilindungi) oleh Allah dan tidak akan didekati oleh syaitan sampai Subuh.” (HR. Al-Bukhari no. 2311/ Fat-hul Baari V/487)

Ayat kursi tersebut adalah surat Al Baqarah ayat 255

اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِيالسَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُمَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَاشَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَالْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (QS. Al-Baqarah: 255)

Ayat Kursi ini jugalah yang sering dipergunakan oleh ahli ruqyah ketika berusaha membantu orang yang kerasukan jin / diganggu oleh makhluk halus. Cara bacanya biasa saja, tak perlu ditambahi uborampe apa apa. Dengan keikhlasan pembacanya, amal sholeh yang senantiasa dia kerjakan, maka orang bisa mempergunakan ayat kursi sebagai media membantu banyak orang lain. Melalui Ruqyah Syar’iyyah.

Ayat Kursi juga cocok dibaca di pagi dan sore hari. Jadi bukan sebatas mau tidur saja, tetapi bisa dibaca bakdza shalat, pagi subuh dan sore hari, sebab Ayat Kursi juga dikenal sebagai ayat perlindungan dalam segala jenis keadaan.

Membaca 2 ayat terakhir dari surat al-Baqarah Sebelum Tidur

Dua ayat terakhir surat Al Baqarah ini memang fenomenal. Ayat yang berisi keagungan dari Allah Subhanahu wata’ala ini berisi tauhid, doa perlindungan, doa atas ke istiqamahan dalam belajar dan menghafal.  Rasulullah menerangkan dalam hadistnya, “Barang siapa membaca dua ayat tersebut pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah mencukupinya.” (HR. Al-Bukhari no. 5051/Fat-hul BaariIX/94 dan Muslim no. 807, 808) :

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِوَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَاوَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَالَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْأَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَارَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَاأَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Rasul (Muhammad) telah beriman kepada apa (al-Qur-an) yang diturunkan kepadanya dan Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya. (Mereka berkata): ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari Rasul-Rasul-Nya,’dan mereka berkata: ‘Kami dengar dan kami taat.’ (Mereka berdo’a): ‘Ampundah kami ya Rabb kami dan kepada Engkau-lah tempat kami kembali.’Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakan dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a): ‘Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelian kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkau-lah Pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir”. (QS. Al-Baqarah: 285-286)

Berwudhu Sebelum Tidur

Tidur bisa jadi kita nggak bangun lagi. Walau ya, tidur itu sendiri membatalkan fungsi wudlu, akan tetapi kalau itu sudah merupakan perintah Rasulullah. Sikap seorang muslim yang baik ialah mengerjakan semampunya. Sehingga kalaulah itu tidur kita terakhir, semoga kita berangkat kepada Allah dinilai dengan wudhunya.

Di Sunnahkan Posisi Tidur Miring ke Sebelah Kanan

Rasulullah melarang seseorang tidur dalam posisi tengkurap, terlentang, dan beliau memberikan saran agar memulai tidur dengan posisi miring ke sebelah kanan. Kita jadikan telapak tangan kanan kita sebagai alas kepala ketika tidur. Silakan cermati hadist tidur miring ke kanan dalam hadist hadist sebagai berikut:

بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْفَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

“Dengan Nama-Mu (aku tidur), wahai Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau mencabut nyawaku, maka berikanlah rahmat-Mu padanya. Dan apabila Engkau membiarkan hidup, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila seseorang di antara kalian bangkit dari tempat tidurnya kemudian ingin kembali lagi, hendaknya ia mengibaskan ujung kainnya 3x dan menyebut Nama Allah, karena ia tidak tahu apa yang ditinggalkannya di atas tempat tidur selelah ia bangkit. Apabila ia ingin berbaring, maka hendaklah ia membaca: ‘Bismika Rabbi…’“(A-Hadits). HR. Al-Bukhari no. 6320, Muslim no. 2714, at-Tirmidzi no. 3401, dan an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 796.

Kemudian membaca:

اَللَّهُمَّ خَلَقْتَ نَفْسِيْ وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَافَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah menciptakan diriku, dan Engkau-lah yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya milik-Mu. Apabila Engkau menghidupkannya, maka peliharalah. Apabila Engkau mematikannya, maka ampunilah. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ke-selamatan kepada-Mu.” HR. Muslim no. 2712 (60), Ahmad II/79, Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 721.

Doa Rasulullah sebelum tidur lainnya:

اَللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ

“Ya Allah, lindungilah diriku dari siksaan-Mu pada hari ketika Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu.”

Adalah Rasulullah apabila hendak tidur, beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya, kemudian membaca: “Allaahumma Qinii …” (al-Hadits). HR. Al-Bukhari, Shahih al-Adabil Mufrad no. 921 dari al-Bara’ radhiyallaahu ‘anhu, at-Tirmidzi no. 3398 dari Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhu dan Abu Dawud no. 5045 dari Hafshah radhiyallaahu ‘anhu. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2754

Tak lupa membaca doa mau tidur dan artinya

بِاسْـمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا

“Dengan Nama-Mu, ya Allah, aku mati dan aku hidup.” HR. Al-Bukhari no. 6312 dan 6324 dari Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhu, Muslim no. 2711 dari al-Bara’ radhiyallaahu ‘anhu.

Sunnah Rasulullah Membaca Al Quran Surat Al Mulk Sebelum tidur dan Surat As Sajdah

Bagi anda yang ingin melengkapi amalan sunnah menurut islam menjelang kita tidur, bisa membaca surat Al Mulk dan Surat As Sajdah. Dua surat agung yang sudah biasa dijadikan kebiasaan oleh nabi Shalalallhu alaihi wa salam apabila hendak tidur. Kita simak hadistnya:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ آلـم تَنْزِيلُ السَّجْدَةَوَتَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْـمُلْكُ

“Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam apabila hendak tidur, beliau membaca: Aliflaam miim tanziil as-Sajdah (QS. As-Sajdah: 1-30) dan Tabaarakalladzii biyadihil mulku. (QS. Al-Mulk: 1-30).” HR. Al-Bukhari/Shahiih al-Adabil Mufrad no. 1207 dan 1209, Ahmad III/340, ad-Darimi 11/455 dan lainnya, shahih. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 585.

Bacaan Dzikir Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar sebelum tidur

Kisah bacaan ini unik. Suatu ketika Rasulullah mendapatkan curhat dari putrinya. Putrinya curhat betapa lelahnya mengurus urusan rumah tangga. Maka si putrinya ini berinisiatif mengusulkan pada suaminya untuk mencarikan pembantu. Tetapi apa jawaban rasulullah mengenai curhat itu? Rasulullah katakan untuk ‘mengobati lelah’ seharian bekerja untuk rumah, maka sebelum tidur bacalah:

سُبْحَانَ اللهِ (٣٣×) الْـحَمْدُ اللهِ (٣٣×) اللهُ اَكْبَرُ (٣٤×)ء

“Mahasuci Allah.” (33x) “Segala puji bagi Allah.” (33x) “Allah Mahabesar.” (34x) (HR. Al-Bukhari 7/71 dengan Fat-hul Baari dan Muslim 4/2091).

Tidur Seawal Waktu Mungkin, waktu tidur yang baik menurut Islam selepas Isya langsung tidur.

Sebisa mungkin membiasakan tidur di awal malam (tidak sering begadang) jika tidak ada kepentingan yang bermanfaat dalam takaran syar’i. Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568)

Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah)

Terakhir, Jalan Ke Syurga, sebelum tidur maafkan kesalahan orang Lain

Agaknya sudah sangat lengkap ya. Tapi yang luar biasa yang bisa dilakukan lagi yaitu sebelum tidur memaafkan orang lain. Disarikan dari Hadits Kisah Abdullah Bin Amr dengan Ahli Surga. Dimana rasulullah suatu hari berkata, sebentar lagi akan lewat ahli syurga. Maka para sahabat menunggu siapa yang lewat, maka lewatlah seseorang.

Lalu, saking penasarannya, sahabat Abdullah Bin Amr radhiyallahu ‘anhu mencari tahu, apa amal istimewa yang menjadikan orang ini masuk syurga. Bukan karena shalat, sedekah, atau amalan lainnya. Hasil investigasinya menyatakan bahwa mengapa dia bisa masuk syurga sebab dia SETIAP kali sebelum tidur memaafkan kesalahan orang lain. Sebelum tidur dia memastikan dirinya tidak mendengki satupun seorang muslim.

Maka benarlah apa yang dia lakukan merupakan pengamalan dari Quran Surat Al Hujurat Ayat 12 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

0 comments:

Posting Komentar