Antara yang Halal dan Haram

ONE DAY ONE HADITS

Selasa,    13 Februari  2018 M / 27 Jumadil Awwal 1439 H

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ

Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW bersabda: "Akan datang suatu  zaman, manusia ketika itu tidak peduli lagi dari mana dia mendapat harta,  apakah halal atau haram".
(HR Bukhari No: 1941) Status: Hadis Sahih

Kandungan hadits

1.  Keimanan seseorang berkait erat antara amalan dzohir dengan amalan bathin. Niat yang salah sekalipun perbuatan baik, akan menyebabkan nilai amal tersebut cacat, apalagi bila perbuatan tersebut tercela, niat nya salah pula.

2.  Apabila iman pada seseorang telah hilang, maka  persoalan halal dan haram tidak akan dihiraukan lagi.

3.  Akan datang suatu kondisi  pada masa akhir zaman dimana  manusia tidak peduli mengenai soal halal dan haram dalam pemilikan harta.

Allah S.W.T. berfirman berkaitan dengan mencari dan menggunakan harta:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

“Wahai orang-orang beriman! Janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil. Tetapi dihalalkan mendapatkan harta dengan cara jual beli secara suka rela. Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri. Sungguh Allah Maha Penyayang kepada kalian.” (QS. An-Nisa [4]: 29)

Cara bathil yang dilarang dalam mencari harta adalah cara-cara yang tidak sesuai dengan syariah. Antaranya melalui riba, perjudian, sogok, manipulasi, rekayasa, mencuri, menipu, dan  sebagainya.

Ketahuilah setiap harta yang diperoleh dan yang  dibelanjakan akan ditanya di hari hisab di hari akhirat nanti, mengenai cara perolehannya maupun cara pendistribusiannya.