300x250 AD TOP

Selasa, 06 Februari 2018

Tagged under:

Keutamaan Mencegah Maksiat

ONE DAY ONE HADIST

Selasa,  6 Februari  2018 M / 20 Jumadil Awwal 1439 H

عَنْ الْعُرْسِ ابْنِ عَمِيرَةَ الْكِنْدِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا عُمِلَتْ الْخَطِيئَةُ فِي الْأَرْضِ كَانَ مَنْ شَهِدَهَا فَكَرِهَهَا وَقَالَ مَرَّةً أَنْكَرَهَا كَانَ كَمَنْ غَابَ عَنْهَا وَمَنْ غَابَ عَنْهَا فَرَضِيَهَا كَانَ كَمَنْ شَهِدَهَا

Dari Al 'urs bin Amirah Al Kindi dari Nabi SAW, bersabda: "Apabila  suatu maksiat dikerjakan dimuka bumi, ketika orang yang melihat lalu membencinya, dalam riwayat lain, "lalu ia mengingkarinya, maka ia sama seperti orang yang tidak melihatnya. Tetapi barangsiapa tidak melihatnya, namun ia membiarkan bahkan setuju dengan maksiat tersebut, maka ia seperti orang yang melihatnya."
(Abu Daud No: 3782)  Status: Hadis Hasan

Kandungan hadits

1.  Barangsiapa melihat kemungkaran lalu ia membencinya atau mengingkari dengan berusaha mencegahnya maka ia seperti orang yang tidak melihat kemungkaran tersebut.

2.  Barangsiapa mengetahui suatu maksiat  kemudian tidak berusaha mencegah dengan kekuasaan, lisan,  atau benci dengan hati, maka sesungguhnya dia telah melakukan dosa.

3.  Seorang muslim yang tidak melihat kemungkaran tetapi setiku dengan kemungkaran tersebut, maka dosanya adalah sama dengan orang yang melihat dan tidak mengingkarinya.

4.  Setuju terhadap maksiat menyebabkan tergolong kepada pelaku maksiat tersebut, sedangkan mengingkari maksiat meski dengan hati merupakan indikator imannya masih hidup.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ١٠٤

Dan hendaklah ada di antara kamu kelompok yang mengajak kepada kebaikan  dan menganjurkan kepada kebaikan,  serta melarang kemungkaran dan mereka yang bersifat demikian itulah orang-orang yang beruntung. (Ali Imran: 104).

0 comments:

Posting Komentar