300x250 AD TOP

Jumat, 16 Februari 2018

Tagged under:

Pertanyaan Di Akhirat

ONE DAY ONE HADIST

Jumat,     16 Februari  2018 M / 1 Jumadil Akhir 1439 H

عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ

Dari Abu Barzah Al Aslami berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan beranjak pada hari kiamat sehingga dia ditanya : 1) tentang umurnya untuk apa dihabiskan, 2) tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, 3) tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dibelanjakan dan 4) tentang tubuhnya untuk apa digunakan."

(HR Tirmizi No: 2341)  Status: Hadis Sahih

Kandungan hadits

Pada Hari Kiamat, ketika manusia dibangkitkan serta dihimpunkan di padang mahsyar, mereka akan ditanya tentang beberapa perkara yang telah dilalui ketika hidup di dunia:

1.  Umur setiap seorang kemana mereka habiskan

2.  Ilmu yang diperoleh,  adakah diamalkan

3.  Harta yang dimiliki, dari mana  memperoleh dan kemana dibelanjakan

4.  Tubuh  untuk apa digunakan

Adakah umur yang di miliki, telah digunakan sebaiknya untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi larangan?

Adakah ilmu yang  dipelajari, tentang larangan apakah sudah ditinggalkan, tentang perintah apakah telah  diamalkan?

Harta yang dimiliki, adakah dari jalan yang halal dan baik dan adakah digunakan sebaik mungkin untuk mencari ridha Allah Subhana wata'ala?

Sesungguhnya setiap manusia akan mengalami kesudahan. Betapa pun lezatnya dia merasakan kenikmatan hidup di dunia, betapa pun panjang umurnya, betapa pun dia memuaskan syahwat dan meneguk kenikmatan dunia, dirinya tetap akan mengalami kesudahan. Kematian! Itulah kesudahan tersebut. Sesuatu yang tidak dapat dihindari. 

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185)

Setiap manusia, betapa pun panjang umurnya
Kelak di suatu hari, dirinya akan terusung di atas keranda.
Pada hari tersebut seluruh makhluk kembali menghadap kepada Allah agar seluruh amalan mereka dihisab.

Allah ta’ala berfirman,

وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ

“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.” (QS. Al Baqarah: 281)

Hari yang sering terlupakan, hari yang paling akhir, hari di mana kerongkongan tersekat. Tiada hari setelahnya dan tidak ada yang semisal dengannya. Itulah hari yang dahsyat dan telah Allah tetapkan bagi seluruh makhluk-Nya, baik yang muda maupun yang tua, yang terpandang maupun yang hina. Dan saat itu kematian tiba, semua perbuatan dan amal baik buruk kita akan dipertanggung jawabkan.

Saat tubuh terbaring sendiri di perut bumi.
Saat kegelapan menghentak ketakutan.
Saat tubuh menggigil gemetaran.
Saat tiada lagi yang mampu jadi penolong.

Ya, tak akan pernah ada seorangpun yang mampu menolong kita.
Selain amal shaleh yang telah diistiqamahkan  selama hidup di dunia. Kebaikan itu, mulailah dari diri sendiri, dari yang dianggap sepele, dari sekarang, dari yang mampu, lalu istiqamahkan. InsyaAllah mengakhiri kehidupan dengan Husnul khatimah.

0 comments:

Posting Komentar