300x250 AD TOP

Jumat, 09 Maret 2018

Tagged under:

Manisnya Iman

ONE DAY ONE HADIST

Jumat,   9 Maret  2018 M / 22 Jumadil Akhir 1439 H .

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَمَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ

Dari Anas bin Malik dari Nabi Muhammad Shalallahu   alaihi wasallam bersabda: "Tiga (perkara) yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapat manisanya iman, yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Orang yang mencintai seseorang kerana Allah semata-mata. Dan orang yang benci untuk kembali kepada kekufuran  sama dengan bencinya jika  dilempar kedalam neraka".

(HR Bukhari No: 20) Status: Hadis Sahih

Kandungan hadits

1.  Beriman kepada Allah dan Rasul-nya merupakan pokok keyakinan penting dalam kehidupan seorang Muslim.

2.  Tiga perkara yang menjadi penyebab mendapatkan manisnya iman pada seseorang:

a.  Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya.

Manisnya iman tersebut diperlihatkan dengan ketaatan dan kepatuhan yang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasulnya.

b.  Ia mencintai seseorang hanya karena Allah semata-mata. Maksudnya bila dekat dengan seseorang tersebut menjadikan jauh jarak kedekatan dengan Allah, maka seorang mukmin yang benar akan menjaga jarak dengan orang tersebut.

Srdangkan bila dengan sesama muslim akan saling mengasihi dan menyayangi, menjaga hubungan ukhuwah atau persaudaraan dengan menunaikan hak dan tanggungjawab serta berusaha menjauhi permusuhan dan pertengkaran. Kecintaan kepada Muslim yang lain semata-mata karena Allah bukan sebab syahwat keduniaan.

c.  Ia benci untuk kembali kepada kekufuran  sama dengan bencinya jika  dilemparkan kedalam neraka.

Berusaha bersungguh-sungguh menjauhi unsur-unsur dan perbuatan yang membawa kepada syirik dan kekufuran.

3.  Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sentiasa menyeru umat nya untuk memelihara iman  agar sentiasa teguh,  mantap, bertambah. Demikianlah yang dimaksud dengan merasakan manisanya iman.
.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إن الإيمان ليَخْلَقُ فِى جَوفِ أَحَدِكمُ كَـمَا يَخْلَقُ الثَّوبُ فَاسْأَلُوا اللهَ أَنْ يُـجَدِّدَ الِإيمَانَ فِى قُلُوبِكُم

Sesungguhnya iman itu bisa memudar pada hati kalian, sebagaimana kain bisa memudar. Karena itu, berdoalah kepada Allah untuk memperbarui iman di hati kalian. (HR. Hakim).

Allah berfirman,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. al-Anfal: 2)

Keberadaan  iman  bisa bertambah dan berkurang.  Bertambah dengan melakukan ketaatan kepada Allah. Dan berkurang bila menumpuk numpuk perbuatan dosa dan kemaksiatan.

0 comments:

Posting Komentar