300x250 AD TOP

Kamis, 19 April 2018

Tagged under:

Mencintai Allah Subhanahu Wata'ala

ONE DAY ONE HADIST

Kamis, 19 April 2018 M / 3 Syakban 1439 H .

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه


وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ

“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari no. 2506).

Kandungan hadits

1  Orang yang senantiasa melakukan amalan sunnah (mustahab) akan mendapatkan kecintaan Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Allah juga akan memberikan orang seperti ini keutamaan dengan mustajabnya (terkabulnya) do’a.

2. Seorang yang mencintai Allah pasti tekun melakukan ibadah sunnah, hingga memperoleh cinta Allah. Bila telah memperoleh, cinta ini akan menumbuhkan cinta lain di atas cinta tersebut.

3. Dengan modal cinta, maka ia akan mengabdi kepada kekasih nya, yaitu Allah dengan merasakan kehadiran dan pengawasan-nya. Hatinya penuh dengan ma’rifatullah, cinta, pengagungan, ketakutan, kecemasan dan kerinduhan pada Allah.

4. Saat hati telah dipenuhi “pengagungan terhadap Allah”, semua kotoran menyangkut diri, nafsu dan kemauan yang tak diridhai Allah di dalam dada hamba itu akan terhapus. Saat itu, ia tidak berbicara kecuali dengan menyebut-Nya dan tidak bergerak kecuali atas perintah-Nya. Ia berbicara, mendengar, melihat dan menggerakkan tangannya selalu dalam aturan Allah.

5. Siapa yang telah mendapatkan  ketenangan pada sesuatu, tentu ia tak ingin berpisah atau meninggalkannya karena di sanalah ada kebahagian hidupnya. Ini hanya bisa dicapai oleh orang yang ahli ibadah dengan tekun dan sabar. Tidak seperti orang yang terburu buru terkejar syetan, sehingga semua ibadah dilakukan dengan tergesa-gesa, cepat, dan serba diringkas.

Firman Allah SWT yang berkaitan dengan hadits perihal mencintai Allah SWT adalah salah satu bentuk nya dengan mengikuti Sunnah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam

"Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: 'Taatilah Allah dan RasulNya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (Al-Imran: 31-32)

Ayat ini sebagai pemutus hukum bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah tetapi tidak menempuh jalan Muhammad, Rasulullah saw, bahwa dia adalah pembohong dalam pengakuan cintanya itu sehingga dia mengikuti syariat dan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. dalam semua ucapan dan perbuatannya. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadist shahih, dari Rasulullah saw. beliau bersabda,
"Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amalan itu tertolak."

Dan juga Rasulullah saw. menjelaskan seseorang yang tidak termasuk orang-orang yang mencintainya, yaitu beliau bersabda,
"Barangsiapa yang benci dengan sunnahku, maka ia bukan termasuk golonganku."

(HR.Syaikhan)

Oleh karena itu, Allah berfirman: "Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu." Maksudnya, kalian akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari kecintaan kalian kepadaNya, yaitu kecintaanNya kepada kalian, dan ini lebih besar daripada kecintaan kalian kepadaNya. Seperti yang diungkapkan sebagian ulama ahli hikmah: "Yang jadi permasalahan bukanlah jika engkau mencintai, tapi permasalahannya ialah jika engkau dicintai."

Karena, jika Allah telah mencintai hambaNya, Allah pasti akan memberikan kebaikan kepada hamba itu.

Sedangkan al-Hasan al-Bashri dan beberapa ulama salaf berkata: "Ada suatu kaum yang mengaku mencintai Allah, lalu Allah menguji mereka mereka melalui ayat ini, di mana Dia berfirman: 'Katakanlah: Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu.'"

0 comments:

Posting Komentar