300x250 AD TOP

Selasa, 08 Mei 2018

Tagged under:

Keutamaan Kesalehan Sosial

ONE DAY ONE HADITS

Selasa, 8 Mei 2018 M / 22  Syakban 1439 H .

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

عن أبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: قِيْلَ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ فُلاَنَةً تَقُوْمُ اللَّيْلَ وَ تَصُوْمُ النَّهَارَ وَ تَفْعَلُ وَ تَصَدَّقُ وَ تُؤْذِي جِيْرَانَهَا بِلِسَانِهَا  فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم: لاَ خَيْرَ فِيْهَا هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ قَالُوْا: وَ فُلاَنَةً تُصَلِّى اْلمَكْتُوْبَةَ وَ تَصَدَّقُ بِأَثْوَارٍ وَ لاَ تُؤْذِي أَحَدًا فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم: هِيَ مِنْ أَهْلِ اْلجَنَّةِ

Dari Abu Hurairah RA berkata, pernah ditanyakan kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya si Fulanah rajin shalat sunah malam, puasa di siang hari, mengerjakan (berbagai kebaikan) dan bersedekah, tetapi ia suka mengganggu para tetangganya dengan lisannya?”. Bersabda Rasulullah SAW, “Tiada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka”. Mereka bertanya lagi, “Sesungguhnya si Fulanah (yang lain) mengerjakan (hanya) shalat wajib dan bersedekah dengan sepotong keju, namun tidak pernah mengganggu seorangpun?”. Bersabda Rasulullah SAW, “Dia termasuk penghuni syurga”.

(HR Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrod: 119).

Status: Hadis Sahih

Kandungan hadits

Kesalehan teologi secara vertikal tidak akan bermakna manakala tidak diiringi  dengan kesalehan sosial, misalnya shalat diawali dengan takbir secara vertikal (gambaran kesalehan individual), tetapi ujungnya ditutup dengan salam (kesalehan sosial), yaitu konsep yang harus mewujud dalam hidup untuk menebar sebanyak mungkin kebaikan-kebaikan yang bermanfaat untuk kehidupan dan kemanusiaan.

1.  Seseorang akan ditempatkan kedalam surga atau neraka bukan hanya bergantung banyaknya Ubudiyah secara vertikal saja.

2.  Ada orang yang rajin shalat sunah malam, rajin puasa sunah, banyak melakukan kebaikan dan bersedekah, tetapi masuk neraka kerana mengganggu  tetangganya dengan lisan dan tulisannya (perbuatan ini nenghabiskan  segala pahala kebaikannya)

3.  Ada orang yang hanya mengerjakan yang fardhu seperti shalat fardhu dan puasa fardhu, sedekahnya sedikit namun masuk syurga karena tidak pernah menganggu dan menyakiti orang lain.

4.  Pada hari ini dosa lisan banyak digantikan dalam bentuk tulisan yang kadang kala lebih  buruk, penuh dengan adu domba, umpatan, kejian dan fitnah termasuk yang ditularkan di FB, Twitter, Whatsapp, Telegram, dsb.

5.  Penyebar berita hoax,  pemfitnah dan pencela akan celaka seperti dilukiskan dalam surah al-Humazah

وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela

Pengumpat dalam    hal ini, termasuk cemohan dengan tulisan, lisan, hinaan dengan isyarat mata, tangan dan sebagainya. Hal demikian, merupakan  gambaran manusia jahiliah – jiwa manusia yang lemah dan hina kerana tidak memiliki iman dan kehormatan diri, kerjanya mengumpat dan mencemoh. Allah Subhanahu wata'ala berfirman

كَلا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (٤) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (٥) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (٦) الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الأفْئِدَةِ (٧) إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ (٨) فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ (٩)

Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. (4) dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (5) (iaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan (6) yang (membakar) sampai ke hati. (7) Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka (8). (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang (9) (Al-Humazah)

0 comments:

Posting Komentar