300x250 AD TOP

Selasa, 25 Desember 2018

Tagged under:

Nrimo ing Pandum

ONE DAY ONE HADITS

Selasa, 25  Desember 2018 M / 17 Rabiul Tsani 1440  H

بسم الله الرّحمن الرّحيم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Dari ’Ubaidillah bin  Mihshan  Al Anshary dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.”

(HR. Tirmidzi, no. 2346; Ibnu Majah, no. 4141)

Hadis yang semakna dengan hadis tersebut adalah

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ هُدِىَ إِلَى الإِسْلاَمِ وَرُزِقَ الْكَفَافَ وَقَنِعَ بِهِ

“Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan rizki tersebut.”

(HR. Ibnu Majah, no. 4138)

Kandungan hadits

1. Narimo ing pandum berarti menyadari segala yang diberikan kepada kita sudah sesuai dengan kemampuan kita. “Narimo ing Pandum” bukan berarti pasrah dan diam saja atas segala yang diberikan. Namun apapun yang diberikan kepada kita, terimalah dengan ikhlas dan usahakanlah agar yang kita terima bisa berlipat ganda. Sifat narimo ing pandum dikenal  dalam agama kita dengan istilah QANA’AH

2. Empat nikmat tersebut, nikmat hidayah, aman di rumah, sehat, dan ada yang bisa dimakan hari itu,  jika hal ini telah ada dalam diri seorang muslim, maka itu sudah jadi nikmat yang besar. Siapa yang di pagi hari mendapatkan empat nikmat tersebut berarti ia telah memiliki dunia seisinya.

3- Kalau rajin memandang ke bawah untuk urusan dunia maka akan lebih sering bersyukur

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ ». قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ « عَلَيْكُمْ

“Lihatlah pada orang yang berada di bawah kalian dan janganlah perhatikan orang yang berada di atas kalian. Lebih pantas engkau berakhlak seperti itu sehingga engkau tidak meremahkan nikmat yang telah Allah anugerahkan.....” (HR. Ibnu Majah, no. 4138)

4- Qana’ah berarti telah mendapatkan kaya yang hakiki. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Yang namanya kaya bukanlah dengan memiliki banyak harta, akan tetapi yang namanya kaya adalah hati yang selalu merasa cukup.”

(HR. Bukhari, no. 6446; Muslim, no. 1051; Tirmidzi, no. 2373; Ibnu Majah, no. 4137).

5. Untuk melengkapi sikap nrimo ingin pandum, jaga dan rawat dengan doa agar kebahagiaan terus meliputi kita. Berikut doa agar bisa narima (qana'ah).

أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يقول :  اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:

“ALLAHUMMA INNI AS-ALUKAL HUDA WAT TUQO WAL ‘AFAF WAL GHINA”

(Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf -dijauhkan dari yang haram- dan ghinaa -sifat kecukupan, narima ing pandum-).

(HR. Muslim, no. 2721)

0 comments:

Posting Komentar