300x250 AD TOP

Minggu, 03 Februari 2019

Tagged under:

Ngukur Diri

ONE DAY ONE HADITS

Ahad,  3 Februari  2019 M / 28 Jumadil Awwal 1440 H .

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ وَيَدْخُلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِى يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْه

“Siapa yang ingin diselamatkan dari neraka dan masuk surga maka hendaknya ketika kematian menjemputnya dalam keadaan  beriman kepada Allah dan hari akhir, serta hendaknya ia bergaul dengan orang lain sebagaimana ia ingin orang lain bergaul dengannya”

(HR Muslim).

Kandungan Hadits

1. Ketika ingin selamat dunia akherat maka hendaknya beriman kepada Allah dan hari akhir.

2. Bersungguh-sungguh menghias diri dengan akhlak mulia dan anjuran bergaul bersama manusia dengan akhlak yang baik, sebagaimana kita berharap diperlukan dengan baik oleh orang lain.

3. Akhlak yang baik termasuk dari kesempurnaan iman seseorang, serta  puncak dari agama Islam yang lurus. Tidak sempurna iman seseorang yang teman dan tetangganya masih merasa terganggu dengan perilakunya.

4. Akhlak yang baik termasuk asas dari peradaban hidup manusia,  tersebarnya rasa cinta, dicintai Allah Ta’ala, dan diangkatnya derajat pada hari Kiamat.

5. Menjaga pergaulan yang baik dengan saudara dekat dan tetangga dekat merupakan kunci kebahagiaan dan ketenangan hidup   dunia-akhirat.

Abu Hurairah, ia berkata, “Ada seseorang bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ياَ رَسُوْلَ اللهِ ! إِنَّ فُلاَنَةَ تَقُوْمُ اللَّيْلَ وَتَصُوْمُ النَّهَارَ، وَتَفْعَلُ، وَتَصَدَّقُ، وَتُؤْذِيْ جِيْرَانَهَا بِلِسَانِهَا؟

’Wahai Rasulullah, si fulanah sering melaksanakan shalat di tengah malam dan berpuasa sunnah di siang hari. Dia juga berbuat baik dan bersedekah, tetapi lidahnya sering mengganggu tetangganya.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

لاَ خَيْرَ فِيْهَا، هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ

“Tidak ada kebaikan di dalam dirinya dan dia adalah penduduk neraka.”

Para sahabat lalu berkata,

وَفُلاَنَةُ تُصَلِّي الْمَكْتُوْبَةَ، وَتُصْدِقُ بِأَثْوَارٍ ، وَلاَ تُؤْذِي أَحَداً؟

“Terdapat wanita lain. Dia (hanya) melakukan shalat fardhu dan bersedekah dengan gandum, namun ia tidak mengganggu tetangganya.”

Beliau bersabda,

هِيَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

“Dia adalah dari penduduk surga.”

(Shahih) Lihat Ash Shahihah (190)

6. Kesengsaraan dan kesempitan hidup akan selalu meliputi orang yang usil dan reseh (iri-dengki)  terhadap orang sekitarnya.
Abu Hurairah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

“Seorang yang senantiasa mengganggu tetangganya niscaya tidak akan masuk surga.”

[Muslim: 1-Kitabul Iman, hal. 73]

0 comments:

Posting Komentar