300x250 AD TOP

Selasa, 13 Agustus 2019

Tagged under:

Pentingnya Ikhlas

ONE DAY ONE HADITS

Selasa, 13  AGUSTUS 2019 M / 12  Dzulhijjah 1440 H

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللَّهُ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِضَعِيفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ
“Allah akan menolong umat ini karena sebab orang miskin, karena do’a orang miskin tersebut, karena shalat mereka dan karena keikhlasan mereka dalam beramal.”
HR. An Nasa-i no. 3178.

Kandungan Hadits

1. Ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya suatu amalan. Ibnul Qayyim dalam Al Fawa-id memberikan nasehat yang sangat indah tentang ikhlas, “Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaikan seorang musafir yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa.”

2. Setiap amalan sangat tergantung pada niat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Dari ‘Umar bin Khattab. “Sesungguhnya amal itu tergantung dari niatnya. Dan setiap orang akan memperoleh apa yang dia niatkan.”
HR. Bukhari no. 1 

3. Amalan seseorang yang disertai riya’ (tidak ikhlas), telah rusak dari sisi keutamaannya. Amalan tersebut dikategorikan amalan batil yang tidak berpahala apa-apa, bahkan ia akan mendapatkan dosa.
Dalam hadits lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa yang menutut  ilmu yang sebenarnya harus ditujukan hanya untuk mengharap wajah Allah, namun ia mempelajarinya hanya untuk mendapatkan materi duniawi, maka ia tidak akan pernah mencium bau surga pada hari kiamat nanti.”

HR. Abu Daud no. 3644 dan Ibnu Majah no. 252

4. Riya’ adalah amalan yang tampak lebih baik dari amalan batin yang tidak ditampakkan. Riya atau tidaknya sebuah amalan barometernya hanya diketahui oleh yang bersangkutan, namun dari penampakkannya yang Lebay telah menunjukkan ingin dilihat oleh pihak lain dan muncul dari hati kecilnya merasa bangga dengan amal yang telah dilakukannya. Amalan dikatakatan sempurna bila dilakukan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah. Sehingga yang dilakukan bukanlah ingin mendapatkan tepuk tangan, acungan jempol, komen like, dan pujian dari makhluk.

5. Luruskan niat dan jagalah sebisa mungkin agar amal tidak di publish, apalagi amal tersebut masih on progress, Jika sedang melakukan suatu amalan maka hendaklah tidak bercita-cita ingin mendapatkan pujian makhluk. Cukuplah Allah saja yang memuji amalan kebajikan tersebut. Dan seharusnya yang dicari adalah ridho Allah, bukan komen dan like nitizen.

Firman Allah Ta’ala yang berkaitan dengan hadis tersebut adalah,

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

(QS. Al Bayyinah: 5)

0 comments:

Posting Komentar