300x250 AD TOP

Sabtu, 18 November 2017

Tagged under:

Dijauhkan dari Surga

ONE DAY ONE HADIST

SABTU, 18 NOVEMBER 2017 M/28 SHAFAR 1439 H

عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ خَبٌّ وَلَا بَخِيلٌ وَلَا مَنَّانٌ وَلَا سَيِّئُ الْمَلَكَةِ وَأَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ الْمَمْلُوكُ إِذَا أَطَاعَ اللَّهَ وَأَطَاعَ سَيِّدَهُ

Dari Abu Bakar Ash Shiddiq RA dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Tidak akan masuk surga seorang penipu, orang yang bakhil, orang yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya dan pemimpin yang berperangai buruk. Orang yang pertama kali akan masuk surga adalah hamba  yang taat kepada Allah dan kepada tuannya."

(HR Ahmad No: 32)

Surga adalah harapan dan terminal terakhir di alam akhirat sana. Di alam akhirat hanya ada dua terminal akhir, yaitu surga dan neraka. Ketika seseorang dimasukkan ke neraka, berarti dia telah dijauhkan dari surga.

Akhlak buruk adalah penyebab utama seseorang dijauhkan dari surga. Bukan sekedar diakhirat nanti, didunia pun perilaku buruk sudah bisa dirasakan akibatnya. Seseorang yang berperilaku buruk akan dijauhi teman, tetangga dan siapapun tidak mau mendekat.

Beberapa pelajaran dari hadits tersebut menegaskan bahwa perilaku buruk menyebabkan seseorang dijauhkan dari surga. Beberapa perilaku tersebut adalah

a.  Orang yang menipu

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي مَنۡ هُوَ مُسۡرِفٞ كَذَّابٞ ٢٨ 

Sesungguhnya Allah tidak memberi  petunjuk kepada orang yang melampaui batas, lagi penipu (al-Ghafir: 28).

b.  Orang yang bakhil

عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي مِنْ بَيْتِي إِلَّا مَا أَدْخَلَ عَلَيَّ الزُّبَيْرُ أَفَأُعْطِي قَالَ نَعَمْ وَلَا تُوكِي فَيُوكَى عَلَيْكِ يَقُولُ لَا تُحْصِي فَيُحْصَى عَلَيْكِ

Dari Asma' binti Abu Bakar RA ia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak memiliki sesuatu kecuali apa yang diberikan oleh Zubair kepadaku, apakah aku harus bersedekah dengannya?" Nabi menjawab: "Ya, dan janganlah engkau bakhil, maka Allah akan bakhil kepadamu.  (Sunan Tirmidzi No: 1883)

c.  Orang yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan mengungkit-ungkit dan menyakiti (perasaan si penerima).” (QS. Al-Baqarah: 264).

d. Pemimpin adalah orang yang diharapkan mengarahkan, menggerakkan, dan menjadi contoh yang baik di komunitas nya, oleh karena itu ucapan, sikap, dan perilakunya kepemimpinannya menjadi ikutan dan teladan bawahannya. Bila  Pemimpin tersebut berkarakter buruk, temperamen, suka mencari cari kesalahan, tidak peka, dan selalu menangnya sendiri, maka kepemimpinan jenis demikian sudah menciptakan neraka sebelum masuk ke neraka sungguhan. Pemimpin jenis demikian menurut hadits tersebut adalah kelompok orang yang dijauhkan dari surga.

0 comments:

Posting Komentar