300x250 AD TOP

Rabu, 16 Mei 2018

Tagged under:

Sikap Inklusif Dalam Beragama

ONE DAY ONE HADITS

Rabu, 16 Mei  2018 M / 30 Sya'ban  1439 H .

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Dari Ibnu Umar:

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَابْنُ السَّرْحِ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ ابْنِ عَامِرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو يَرْوِيهِ قَالَ ابْنُ السَّرْحِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيَعْرِفْ حَقَّ كَبِيرِنَا فَلَيْسَ مِنَّا.

Nabi bersabda :

“Barang siapa tidak menyayangi kepada anak kecil dan tidak memuliakan orang yang lebih tua maka orang tersebut bukan termasuk dari golongan kami."

Abu Dawud : 4292

Dalam menyikapi Hadis tersebut, sahabat Ali bin Abi Thalib pernah suatu saat keluar rumah untuk berjamaah subuh dengan Nabi Saw, tiba-tiba di depan Ali ada orang tua yang berjalan sangat lambat karena tuanya, Ali terpaksa berjalan lambat mengikuti di belakang orang itu dan tidak berani mendahului. Setelah sampai di depan masjid Ali tahu bahwa orang itu bukan muslim melainkan orang Yahudi yang akan datang ke gereja. Ali mengira bahwa dia sudah ketinggalan jama’ah, tetapi ternyata Nabi masih dalam keadaan ruku’ yang telah lama tidak bangkit beri’tidal, maka segera Ali bertakbir. Setelah Nabi salam para sahabat bertanya kepada Rasulullah, mengapa melakukan ruku’ begitu lama? Nabi menjawab bahwa pada saat beliau ruku’ beliau di tekan oleh Jibril untuk menunggu Ali yang menghormati orang tua Yahudi yang sukar berjalan supaya Ali bisa mendapatkan pahala jama’ah subuh.

Dengan melihat hadis di atas, berarti saling hormat-menghormati dan sayang menyayangi tidak memandang apa agama yang dianutnya.

Imam Bukhari bmeriwayatkan dalam kitab janazah (1229):

حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي لَيْلَى قَالَ كَانَ سَهْلُ بْنُ حُنَيْفٍ وَقَيْسُ بْنُ سَعْدٍ قَاعِدَيْنِ بِالْقَادِسِيَّةِ فَمَرُّوا عَلَيْهِمَا بِجَنَازَةٍ فَقَامَا فَقِيلَ لَهُمَا إِنَّهَا مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ أَيْ مِنْ أَهْلِ الذِّمَّةِ فَقَالَا إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّتْ بِهِ جِنَازَةٌ فَقَامَ فَقِيلَ لَهُ إِنَّهَا جِنَازَةُ يَهُودِيٍّ فَقَالَ أَلَيْسَتْ نَفْسًا وَقَالَ أَبُو حَمْزَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عَمْرٍو عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ كُنْتُ مَعَ قَيْسٍ وَسَهْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَقَالَا كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ زَكَرِيَّاءُ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى كَانَ أَبُو مَسْعُودٍ وَقَيْسٌ يَقُومَانِ لِلْجَنَازَةِ

Artinya :

“ Pada suatu saat  telah dibawa seorang jenazah, kemudian Nabi berdiri, lalu ada yang mengatakan kepada Nabi bahwa jenazah tersebut adalah seorang Yahudi, maka Nabi bersabda; bukankah dia juga manusia yang berjiwa?, “

Ini berarti bahwa jiwa manusia mempunyai kehormatan dan kedudukan, apapun agama yang dianutnya.

Dalam sebuah riwayat Ibnu Abbas berkata: “ balaslah salam kepada siapa saja, baik Yahudi, Nasrani, atau Majusi, hal itu karena Alla berfirman : “Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengah lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa” (surat al-Nisa’ : 86).  Untuk menjawab non muslim cukup dengan waalaikum. (Artinya : untuk Anda juga). Kita menghormati keinginan baiknya mendoakan kita, oleh karena itu tuntunan di Islam cukup dengan membalas demikian untuk Anda juga.

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah  surat al-Syura’ :15;

فَلِذَلِكَ فَادْعُ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَقُلْ ءَامَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ.

“Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)"

0 comments:

Posting Komentar