300x250 AD TOP

Senin, 11 Juni 2018

Tagged under:

Merasa Rugi

ONE DAY ONE HADITS

Senin,   11 Juni 2018 M / 26  Ramadhan 1439 H .

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - وَهَذَا حَدِيثُ قُتَيْبَةَ أَنَّ فُقَرَاءَ الْمُهَاجِرِينَ أَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالُوا ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلَى وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ. فَقَالَ « وَمَا ذَاكَ ». قَالُوا يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّى وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ وَلاَ نَتَصَدَّقُ وَيُعْتِقُونَ وَلاَ نُعْتِقُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَفَلاَ أُعَلِّمُكُمْ شَيْئًا تُدْرِكُونَ بِهِ مَنْ سَبَقَكُمْ وَتَسْبِقُونَ بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ وَلاَ يَكُونُ أَحَدٌ أَفْضَلَ مِنْكُمْ إِلاَّ مَنْ صَنَعَ مِثْلَ مَا صَنَعْتُمْ ». قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « تُسَبِّحُونَ وَتُكَبِّرُونَ وَتَحْمَدُونَ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ مَرَّةً ». قَالَ أَبُو صَالِحٍ فَرَجَعَ فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالُوا سَمِعَ إِخْوَانُنَا أَهْلُ الأَمْوَالِ بِمَا فَعَلْنَا فَفَعَلُوا مِثْلَهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ».

Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatakan bahwa kaum miskin dari kaum fakir Muhajirin mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka mengadu: “Orang-orang kaya mendapatkan derajat yang tinggi dan nikmat yang abadi”, lalu Rasulullah bertanya: “Kenapa demikian?”, orang-orang fakir berkata: “Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, mereka bersedekah tapi kami tidak bersedekah, mereka memerdekakan budak dan kami tidak bisa memerdekakan budak”, maka rasulullah berkata: “Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang kalian bila mengamalkannya dengan rutin, maka akan menyamai orang sebelum kalian dan mendahului orang setelah kalian dan tidak ada seorangpun yang lebih utama daripada kalian kecuali seorang yang berbuat seperti apa yang kalian perbuat.”
 Mereka berkata: “Tentu mau, wahai Rasulullah”, lalu beliau bersabda: “Kalian ucapkan subhanallah (33 kali),  alhamdulillah (33 kali)  dan allahu akbar (33 kali) setiap akhir shalat fardhu.
Abu Shalih berkata: “Maka kaum muhajirin kembali lagi kepada Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam, mereka berkata: “Kawan-kawan kami dari orang yang banyak harta mendengar (bacaan kami) maka mereka berbuat seperti apa yang kami kerjakan”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itulah keutamaan yang Allahl berikan kepada siapa yang dikehendakinya.” 

HR. Bukhari 843 dan Muslim 595

Kandungan hadits

1. Orang fakir dimasa Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam merasa rugi ketika tidak bisa bersedekah sebagaimana halnya orang kaya, oleh karena itu mengadu kepada Nabi untuk mendapatkan solusi agar dapat mengungguli orang kaya ketika mau bersedekah.

2. Merasa rugi jika ketinggalan shalat berjamaah karena di dalamnya bergandeng dengan zikir wirid.

3.  Merasa rugi jika ketinggalan shalat berjamaah karena di dalamnya luput dari sekian banyak  pahala, seperti pergi ke masjid,  yaitu satu langkah diganjar pahala, diangkat satu derajat, dan satu langkah dihapuskan dosa.

4. Merasa rugi jika ketinggalan shalat berjamaah di masjid karena di dalamnya
ketinggalan pahala menjawab adzan yang keutamaannya mendapatkan syafaat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,

5. Merasa rugi jika ketinggalan shalat berjamaah dimasjid karena di dalamnya
ketinggalan pahala shalat tahiyatul masjid dan sunah qabliyyah yang keutamaannya  dibangun kan sebuah rumah di dalam surga.

6. Merasa rugi jika ketinggalan shalat berjamaah di masjid karena di dalamnya
ketinggalan kesempatan berdoa antar adzan dan iqamah yang tidak ada penghalang antaranya dengan Allah Ta’ala.

7. Merasa rugi jika ketinggalan shalat berjamaah karena di dalamnya  ketinggalan pahala menunggu shalat yang fadlilahnya   didoakan oleh para malaikat.

8. Merasa rugi jika ketinggalan shalat berjamaah dimasjid karena di dalamnya  ketinggalan pahala shalat berjamaah yaitu 27 derajat dibandingkan shalat sendirian di rumah.

9. Merasa rugi jika ketinggalan shalat berjamaah dimasjid karena di dalamnya
ketinggalan pahala mendapatkan takbiratul ihram imam yang keutamaannya  terlepas dari dua sifat, sifat kemunafikan dan sifat penghuni neraka.

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَ قَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
innamaa ya'muru masaajidallohi man aamana billaahi wal-yaumil-aakhiri wa aqoomash-sholaata wa aataz-zakaata wa lam yakhsya illalloh, fa 'asaaa ulaaa`ika ay yakuunuu minal-muhtadiin

"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 18)

0 comments:

Posting Komentar