300x250 AD TOP

Selasa, 12 Juni 2018

Tagged under:

Ringan Diucapkan Berat di Timbangan

ONE DAY ONE HADITS

Selasa,    12 Juni 2018 M / 26 /28 Ramadhan 1439 H .

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ ، خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

“Dua kalimat yang dicintai oleh Ar Rahman, ringan diucapkan di lisan, namun berat dalam timbangan (amalan) yaitu subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah, segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia).”

(HR. Bukhari no. 7563 dan Muslim no. 2694)

Kandungan hadits

1- Kalimat  dalam hadits tersebut adalah kalimat berita namun berisi ajakan untuk berdzikir

2- Dzikir di lisan adalah ibadah yang paling ringan. Oleh karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ

“Hendaknya lisanmu senantiasa basah dengan dzikir pada Allah.”

(HR. Tirmidzi no. 3375 dan Ibnu Majah no. 3793.)

3- Allah mencintai kalimat yang thoyyib (yang baik) yang menegaskan ketauhidan.

6- Mizan (timbangan) adalah salah satu tahapan alam yang akan dilalui manusia, dimana  amalan manusia akan ditimbang, nah  Allah itu suci dari segala ‘aib, segala kekurangan dan cacat, kemudian kita akui dan disempurnakan dengan melafalkan dzikir   Subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah, segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia).”

7- Penggabungan antara dua bacaan tasbih dan tahmid pada bacaan ‘subhanallah wa bihamdih’. Kalimat tersebut maknanya sama dengan ‘subhanallah wal hamdu lillah’, yaitu Maha Suci Allah dan segala pujian untuk-Nya.

8. Lafazh dzikir itu beraneka ragam. Dalam hadits ini disebut dua macam dzikir sekaligus. Pertama, subhanallah wa bihamdih. Di antara keutamaannya, siapa yang menyebutnya dalam sehari 100 kali, dosa-dosanya akan terampuni walau sebanyak buih di lautan. Sedangkan dzikir kedua, subhanallahil ‘azhim. Kalimat ini ada jika bersambung dengan kalimat lainnya sebagaimana yang ada dalam hadits ini.

12- Keutamaan dua kalimat: subhanallah wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim. Hadits ini menunjukkan kita diperintah memperbanyak bacaan ini. Ini di antara alasan pula disebutkan dalam hadits nama Allah Ar Rahman dari nama-nama Allah lainnya.

13- Dzikir ‘subhanallah wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim’ sudah mengandung bacaan dzikir yang tiga: Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar. Ini semua menunjukkan konsekuensinya yaitu mentauhidkan Allah yang terdapat dalam kandungan kalimat ‘laa ilaha illallah’.

14- Meraih keutamaan suatu amalan tak mesti dengan bersusah payah. Keutamaan tersebut kembali pada jenis amalan itu sendiri. Bahkan ada amalan yang tidak ada kesulitan untuk melakukannya, dan itu lebih utama dari amalan yang butuh usaha keras untuk melakukannya, amalan tersebut adalah dzikrullah.

15- Di antara bentuk penjelasan yang baik adalah mengawali dengan penyebutan keutamaan amalan sebelum menyebutkan bentuk amalan tersebut.

16. Imam Bukhari sangatlah cerdas. Kitab shahihnya, ia awali dengan hadits niat yang menuntut kita untuk ikhlas dalam beramal. Sedangkan penutup kitab shahihnya, beliau tutup dengan hadits ini untuk menunjukkan bahwa penutup kehidupan adalah dengan dzikir pada Allah. Ini menunjukkan akan baiknya akhir amalan. Kita juga memohon pada Allah husnul khotimah, akhir hidup yang baik.

0 comments:

Posting Komentar