300x250 AD TOP

Minggu, 02 September 2018

Tagged under:

Pernikahan

ONE DAY ONE HADITS

Ahad,  2 September    2018 M / 21 Dzulhijjah 1439 H

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ لَنَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ ! مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ ; فَإِنَّهُلَهُ وِجَاءٌ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abdullah bin Mas’ud, dia menceritakan, kami pernah bepergian bersama Rasulullah yang pada saat itu kami masih muda dan belum mempunyai kemampuan apapun. Maka beliau bersabda: “Wahai generasi muda, barang siapa diantara kalian telah mampu serta berkeinginan untuk menikah, maka hendaklah ia menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian yang belum mampu, maka hendaklah berpuasa. Karena, puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu”.

(HR. Al-Bukhari, muslim, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).

Dari Anas bin Malik ia menceritakan: “Ada tiga orang atau lebih datang ke rumah isteri Nabi yang bertanya tentang ibadah beliau. Ketika diberitahukan, seolah-olah mereka membanggakan ibadahnya masing-masing seraya berucap: dibandingkan dengan beliau, maka dimanakah posisi kita. Sedang beliau telah diberikan ampunan atas dosa-dosa yang akan datang dan yang telah berlalu. Salah seorang diantara mereka berkata: Aku senantiasa melakukan shalat malam satu malam penuh. Yang lain berkata: Aku selalu berpuasa sepanjang masa dan tidak pernah berbuka. Yang lain berkata: Aku senantiasa menjauhi wanita dan tidak akan menikah selamanya. Kemudian Rasulullah datang dan beliau bersabda: ‘Kalian ini orang yang mengatakan begini dan begitu. Ingat, demi Allah: Sesungguhnya aku adalah orang yang sangat takut dan bertakwa kepada Allah daripada kalian. Akan tetapi, aku berpuasa dan berbuka, mengerjakan shalat dan tidur serta menikahi wanita.

Pernikahan merupakan ibadah yang dengannya wanita Muslimah telah menyempurnakan setengah dari agamanya serta akan menemui Allah dalam keadaan suci dan bersih. Manusia dijadikan Allah dari dua jenis yaitu laki-laki dan perempuan yang berlainan phisyik dan psychisnya. Perbedaan ini bukan merupakan perbedaan yang ditimbulkan oleh iklim dan sejarah, tetapi perbedaan mengandung hikmah yang dalam, sebagai ketentuan Allah Yang Maha Kuasa untuk  meramaikan ummat manusia.

Kita tidak dapat menghapuskan perbedaan biologis dan karakteristik antara kedua jenis Bani Adam.
Untuk mengikat kedua jenis laki-laki dan perempuan dalam suatu ikatan yang sah, maka disyari’atkan perkawinan sebagai suatu lembaga kehidupan yang sah melalui akad nikah, lambang kesucian dan keutamaan merupakan cap stempel resmi bahwa mereka sudah boleh bergaul dan terikat dalam suatu hubungan yang murni dan suci.

Dalam hal ini  Islam memberi pejunjuk-petunjuk untuk kesempurnaan dalam tata cara kehidupan manusia untuk melanggengkan keturunan yang baik dan keluarga yang baik dalam masyarakat yang bermoral untuk membentuk masyarakat berkeadaban.

0 comments:

Posting Komentar