300x250 AD TOP

Jumat, 16 November 2018

Tagged under:

Ilmu Tidak Bermanfaat

ONE DAY ONE HADITS

Kamis, 15 Novmber 2018 M / 8 Rabiul awal 1440  H

بِسْـمِ اللّهِ رَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

.اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

“Allahumma inni a’udzu min ‘ilmin laa yanfa’, wa min qolbin laa yakhsya’, wa min nafsin laa tasyba’, wa min da’watin laa yustajaabu lahaa (artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan).”

(HR. Muslim no. 2722).

Redaksi hadits tersebut adalah doa perlindungan yang dituntunkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam

Kandungan hadits

1. ilmu yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Misalnya ilmu sihir, santet, tenung, pelet, penglaris, dl.

2. Melupakan ilmu syariat, kemudian  sibuk mempelajari ilmu duniawi (ilmu pengetahuan) yang hukum asalnya adalah mubah, namun kesibukan tersebut menjadikannya lalai dari hal-hal yang bermanfaat untuk bekal kehidupannya kelak.

3. Mempelahari Ilmu syariat (ilmu agama), yaitu ilmu tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah, akidah dan ibadah,  namun tidak diamalkan.

4. Mengenal ilmu agama, namun  tidak diamalkan. Dia mengenal keburukan namun justru menerjangnya. Ilmu syar’i yang tidak diamalkan, hanya menjadi ilmu yang tidak bermanfaat dan menjadi bumerang bagi pemiliknya.

5. Pengetahuan yang dimiliki tidak menambah kedekatan kepada Tuhannya, tidak mengantarkan kepada kesadarannya sebagai hamba Allah Subhanahu wata'ala yang punya kewajiban untuk mengabdi kepada penciptanya.

0 comments:

Posting Komentar