300x250 AD TOP

Rabu, 14 November 2018

Tagged under:

Jangan Marah

ONE DAY ONE HADITS

Rabu, 14 Novmber 2018 M / 7 Rabiul awal 1440  H

بِسْـمِ اللّهِ رَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَب

Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW: "Berilah aku wasiat?" baginda bersabda: "Janganlah kamu marah." Laki-laki itu mengulangi pertanyaannya, baginda tetap menjawab: "Janganlah kamu marah."

(HR Bukhari No: 5651)

Kandungan hadits

1.  Rasulullah berpesan"Jangan Marah"  diulang ulang hingga tiga kali untuk menjawab pertanyaan yang sama.

2. Pesan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tersebut mengisyaratkan bahwa perilaku gampang tersulut sebagai sumber malapetaka dan konflik.

3.   Marah adalah pokok berbagai kejahatan, dan menahan diri darinya adalah pokok segala kebaikan.

4.  Marah akan menimbulkan perbuatan yang diharamkan seperti memukul, menyakiti orang, mengeluarkan perkataan kotor,  termasuk dalam bentuk tulisan di medsos seperti memfitnah, mencaci maki, berkata kotor,  membuly, dan lain sebagainya.

5.  Akhlak yang baik adalah  meninggalkan sifat marah, mengutamakan sabar dan husnudzan . Akhlak yang baik terhimpun dalam satu kalimah, “Meninggalkan Marah.”

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

وَسَارِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ  وَالْاَرْضُ ۙ  اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
wa saari'uuu ilaa maghfirotim mir robbikum wa jannatin 'ardhuhas-samaawaatu wal-ardhu u'iddat lil-muttaqiin

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ ۗ  وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
allaziina yunfiquuna fis-sarrooo`i wadh-dhorrooo`i wal-kaazhimiinal-ghoizho wal-'aafiina 'anin-naas, wallohu yuhibbul-muhsiniin

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 233- 134)

0 comments:

Posting Komentar