300x250 AD TOP

Kamis, 06 Desember 2018

Tagged under:

Keutamaan Ruas Jari

ONE DAY ONE HADITS

Rabu,  5 Desember 2018 M / 26 Rabiul awal 1440  H

بِسْـمِ اللّهِ رَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Dari Yasirah radhiyallahu 'anha, beliau seorang sahabiyah yang ikut hijrah, dirinya bercerita: "Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepada kami:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « عَلَيْكُنَّ بِالتَّهْلِيلِ وَالتَّسْبِيحِ وَالتَّقْدِيسِ وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ وَلَا تَغْفُلْنَ فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَةَ » [أخرجه أحمد]

"Wajib atas kalian (untuk selalu) bertasbih, bertahlil dan mensucikan Allah, hitunglah dengan ruas-rusa jari, karena sesungguhnya dirinya akan ditanya dan bisa berbicara (pada hari kiamat). Dan janganlah kalian menjadi lalai sehingga kalian lupa terhadap ar-Rahman (Allah)".

HR Ahmad 45/35 no: 27089.

Hadits yang semakna dengan hadits tersebut adalah

Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,

رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُهُنَّ بِيَدِهِ

“Saya melihat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung dzikir beliau dengan tangannya.” (HR. Ahmad 6498 dan dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth).

Al-Hafidz Ibn Hajar Al Asqolani menjelaskan,

ومعنى العقد المذكور في الحديث إحصاء العد، وهو اصطلاح للعرب بوضع بعض الأنامل على بعض عُقد الأُنملة الأخرى، فالآحاد والعشرات باليمين، والمئون والآلاف باليسار، والله أعلم

Makna kata ‘al-aqd’ (menghitung) yang disebutkan dalam hadis [pada kata: وَاعْقِدْنَ] adalah menghitung jumlah dzikir. Ini merupakan istilah orang Arab, yang bentuknya dengan meletakkan salah satu ujung jari pada berbagai ruas jari yang lain. Satuan dan puluhan dengan tangan kanan, sementara ratusan dan ribuan dengan tangan kiri. Allahu a’lam. (Nataij Al-Afkar fi Takhrij Ahadits Al-Adzkar, 1/90).

Kandungan hadits

1. Zikir merupakan salah satu ibadah utama dalam ajaran Islam. Umumnya, umat muslim berzikir dengan menggunakan ruas jari tangan.

Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Disebutkan dalam hadits Abu Dawud dan At-Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah memberitahukan kepada seorang sahabat yang ikut hijrah ke Madinah agar menghitung zikir dengan menggunakan ruas jari tangan.

"Nabi memerintahkan kaum wanita agar selalu membiasakan amalan dengan membaca takbir, tasbih, dan tahlil. Semua itu agar dihitung dengan ruas jari-jari tangannya. Karena di hari kiamat kelak, ruas-ruas jari tangan tersebut akan dimintai keterangan dan dituntut untuk berbicara."

Hadits itu diperkuat pula oleh riwayat lainnya dari At-Tarmidzi, Abu Dawud, An-Nasa'i secara sahih dari Abdullah bin Umar.

Abdullah bin Umar berkata, "aku telah melihat Rasulullah SAW menghitung-hitung bacaan tasbihnya. (Rasulullah menghitung bacaan dzikir) dengan jari tangan kanannya".

2.  zikir menggunakan ruas jari tangan dianjurkan karena kelak jari-jemari itulah yang akan bersaksi di hadapan Allah SWT saat hari kiamat.

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

اَلْيَوْمَ  نَخْتِمُ عَلٰۤى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَاۤ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا  يَكْسِبُوْنَ
al-yauma nakhtimu 'alaaa afwaahihim wa tukallimunaaa aidiihim wa tasy-hadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."
(QS. Ya-Sin 36: Ayat 65)

0 comments:

Posting Komentar