300x250 AD TOP

Kamis, 06 Desember 2018

Tagged under:

Keutamaan Rumah Jauh Dari Masjid

ONE DAY ONE HADITS

Selasa,  4 Desember 2018 M / 25 Rabiul awal 1440  H

بِسْـمِ اللّهِ رَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْظَمُ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ فَأَبْعَدُهُمْ مَمْشًى وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّي ثُمَّ يَنَامُ

Dari Abu Musa berkata, Nabi SAW bersabda, "Orang yang paling banyak mendapatkan pahala dalam shalat adalah mereka yang paling jauh (jarak rumahnya ke masjid), karena paling jauh dalam perjalanannya menuju masjid. Dan orang yang menunggu shalat hingga dia melaksanakan shalat bersama imam lebih besar pahalanya dari orang yang melaksanakan shalat kemudian tidur."

(HR Bukhari No: 614)
Status: Hadis Sahih

Kandungan hadits

1.  Orang yang paling banyak mendapatkan pahala dalam shalat adalah yang tempat tinggalnya jauh dari masjid, hal demikian terjadi karena ketika berangkat dari rumah dalam keadaan suci telah berwudlu maka dihitung dalam keadaan sedang shalat.

2. Shalat  yang utama dan terbaik dalam hal kwalitas dan pahalanya      adalah yang dilakukan dengan berjamaah di masjid.

3.  Orang yang menunggu shalat hingga dia melaksanakan shalat bersama imam (tidak shalat sendirian) selama durasi menunggu dihitung dalam keadaan shalat selama tidak berhadats. Olehkarena itu sering dan usahakan bila Maghrib tidak pulang ke rumah, isilah dengan tartil dan tahsin Al Quran.

4.  Beruntung mereka yang rumahnya jauh dari masjid namun tetap datang ke masjid. Semoga orang yang lebih jauh jarak rumahnya lebih semangat untuk ke masjid karena pahalanya lebih besar dibandingkan dengan orang yang rumahnya dekat dan mudah untuk ke masjid.

5.  Seseorang yang menunggu shalat dengan datang awal ke masjid hingga dia melaksanakan solat bersama imam, lebih besar pahalanya dari orang yang melaksanakan shalat (hanya datang pada waktu hampir shalat didirikan).
.
Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِيْنَ اَنْ يَّعْمُرُوْا مَسٰجِدَ اللّٰهِ شٰهِدِيْنَ عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ بِالْـكُفْرِ ۗ  اُولٰٓئِكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ  ۚ  وَ فِى النَّارِ هُمْ خٰلِدُوْنَ
maa kaana lil-musyrikiina ay ya'muruu masaajidallohi syaahidiina 'alaaa anfusihim bil-kufr, ulaaa`ika habithot a'maaluhum, wa fin-naari hum khooliduun

"Tidaklah pantas orang-orang musyrik memakmurkan masjid Allah, padahal mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Mereka itu sia-sia amalnya, dan mereka kekal di dalam neraka."

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَ قَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
innamaa ya'muru masaajidallohi man aamana billaahi wal-yaumil-aakhiri wa aqoomash-sholaata wa aataz-zakaata wa lam yakhsya illalloh, fa 'asaaa ulaaa`ika ay yakuunuu minal-muhtadiin

"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 17- 18)

0 comments:

Posting Komentar