300x250 AD TOP

Sabtu, 05 Januari 2019

Tagged under:

Kebaikan Yang Utama

ONE DAY ONE HADITS

Sabtu, 5 Januari 2019 M / 28 Rabiul Tsani 1440  H

بسم الله الرّحمن الرّحيم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu,  Nabi shallallahu alaihi wasallam   menceritakan bahwa:

بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِي إِسْرَائِيلَ فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَسَقَتْهُ فَغُفِرَ لَهَا بِه

“Ketika seekor anjing sedang berputar-putar dekat sebuah sumur dan hampir mati karena kehausan, tiba-tiba seorang wanita pezina dari para pezina Bani Isra’il melihatnya, lalu wanita itu melepas sepatunya (dan mengambil air dengan sepatu itu) kemudian memberi minum anjing tersebut, maka dia pun diampuni karena perbuatannya tersebut.”

(HR. Bukhari: 3467, Muslim: 2245)

Keutamaan hadits

1. Menjadi manusia yang banyak memberi manfaat mendapat keistimewaan tersendiri. Kebaikan tersebut tidak hanya kepada sesama manusia namun juga kepada sesama makhluk sebagai “Khalifah Fil Ardhi” Pemimpin di Muka Bumi ini. 

2. Kebaikan banyak dilakukan oleh makhluk Allah lainnya, seperti burung yang tidak henti-hentinya memberi banyak manfaat kepada alam sekitarnya,  dimulai dari menjadi perantara terjadinya penyerbukan, menjadi bagian dari mata rantai makanan dengan memakan ulat atau serangga yang ada pada ranting atau daun tanaman, kotorannya menyuburkan tanah, suaranya memberikan keceriaan dan kebahagiaan pada manusia dan alam, gerakan terbangnya memberi inspirasi manusia sehingga mampu menciptakan kapal terbang. Apa yang dilakukan burung semata-mata melaksanakan tugasnya taat kepada perintah Allah Subhanahu wata'ala yang menciptakannya, tidak ada yang merugikan bagi lingkungannya dan Allah Subhanahu wata'ala  senantiasa menjamin  rejeki untuknya dalam berbagai kondisinya dihadapinya.

3. Jangan meremehkan perbuatan kebaikan meski dianggap remeh dan sepele. Kebaikan  sedikit yang dilakukan dengan tulus akan mengundang ampunan dari Allah Subhanahu wata'ala.  Hadis tersebut menegaskan, sekalipun penolong nya bukan  orang baik, tetapi dia melakukan kebaikan sekalipun kepada hewan seperti banjing. Pahala nya tetap luar biasa.

4. Keutamaan membantu akan lebih sempurna bila  dilakukan terhadap sesama muslim, karib keluarga, yatim-piatu, dsb. Allah Subhanahu Subhanahu wata'ala akan jauh lebih besar lagi, Imam Ibnul Munkadir rahimahullah pernah mengatakan:

مِنْ مُوْجِبَاتِ المَغْفِرَةِ : إِطْعَامُ المُسْلِمِ السَغْبَانِ

“Di antara amalan yang pasti mendatangkan ampunan adalah memberi makan seorang muslim yang sangat kelaparan.”

(Adh-Dhau’ul Munir: 5/606)

5. OLeh sebab itu, berikanlah makan, minum dan pakaian kepada saudara-saudara dekat  yang sedang membutuhkan, mereka yang sedang tertimpa musibah dan keadaan sulit.

6. Keutamaan  bentuk
Lain adalah dengan memberikan kesempatan  pekerjaan atau menunjukkan jalan untuk mendapatkan pekerjaan kepada mereka yang sangat butuh pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Mudah-mudahan dengan hal itu Allah mengampuni dosa-dosa kita yang lalu.

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

فَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَ الْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ ۗ  ذٰلِكَ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَ  اللّٰهِ ۖ  وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

"Maka berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridaan Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

(QS. Ar-Rum 30: Ayat 38)

لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰٓئِکَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ  وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ ۙ  وَالسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَابِ ۚ  وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّکٰوةَ   ۚ  وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا  ۚ  وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَالضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ  اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا  ۗ  وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ

"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)

0 comments:

Posting Komentar