300x250 AD TOP

Rabu, 09 Januari 2019

Tagged under:

Makanan Yang Berkah

ONE DAY ONE HADITS

Selasa,  8 Januari 2019 M / 2 Jumadil Awwal 1440  H

بسم الله الرّحمن الرّحيم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Dari Wahsyi bin Harb Radhiyallahu anhu, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda

“فَاجْتَمِعُوْا عَلَى طَعَامِكُمْ، فَاذْكُرُوْا اسْمَ اللهَ عَلَيْهِ! يُبَارَكْ لَكُمْ فِيْهِ.”

“Berkumpullah kalian ketika makan dan sebutlah Nama Allah Subhanahu wa Ta’ala padanya, maka makanan kalian akan diberkahi.”

Abu Dawud dalam Sunannya (IV/138)

Dalam kesempatan lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“إِنَّ الشَّيْطَانَ يَسْتَحِلٌّ الطَّعَامَ، إِلاَّ يُذْكَرَ اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ.”

“Sesungguhnya syaitan mendapatkan bagian makanan yang tidak disebutkan Nama Allah padanya.”

Shahih Muslim (III/1597) Kitaabusy Asyribah bab Aadaabith Tha’aami wasy Syaraabi wa Ahkaamuhuma.

Kandungan hadits

1. Syaitan  mendapatkan jatah makanan jika seseorang memulai makan tanpa dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, adapun bila belum ada seseorang yang memulai makan, maka (syaitan) tidak akan dapat memakannya, jika sekelompok orang makan bersama-sama dan sebagian mereka menyebut Nama Allah dengan tasmiyah sedangkan sebagian lannya tidak, maka syaitan pun tidak akan dapat memakannya.”

Syarhun Nawawi li Shahiihi Muslim (XIII/189-190).

2. Tasmiyah

“بِسْمِ اللهِ، أَوَّلُهُ وَآخِرُهُ.”

“Dengan menyebut Nama Allah di awal dan akhir.”

Bacaan tersebut digunakan sebagai doa ketika seseorang lupa membaca basmalah ketika memulai makan, maka bacalah doa tersebut meski tinggal satu sendok terakhir yang akan di lahap.

3. Makanlah dari makanan hingga habis, jangan sisakan walau sebutir pun. Bayangkan penduduk Indonesia 250 juta, bila seorang menyisakan sebutir saja, maka sekali makan tersisa 250 juta butir nasi. Apalagi menyisakan lebih dari itu, oleh karena itu habiskan, bahkan Rasulullah mengingatkan
bahwa keberkahan makanan terletak di bagian akhir

“فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْرُوْنَ فِيْ أَيِّ طَعَامِكُمُ الْبَرَكَةُ.”

“Karena kalian tidak mengetahui di bagian makanan kalian yang manakah keberkahan itu berada.”

Juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَلْعَقْ أَصَابَعَهُ، فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي فِي أَيَّتِهِنَّ الْبَرَكَةُ.”

“Apabila seseorang diantara kalian makan maka jilatlah jari-jarinya karena ia tidak mengetahui di bagian jari yang manakah keberkahan itu berada.”

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

“Dan janganlah kamu berperilaku secara boros. Sesungguhnya pemborosan itu adalah saudara-saudara syaitan.”

(QS. Al Isro’ [17]: 26-27).

0 comments:

Posting Komentar