300x250 AD TOP

Selasa, 06 Agustus 2019

Tagged under:

Amalan Paling Utama Diantara Amalan Utama

ONE DAY ONE HADITS
Selasa, 6  AGUSTUS 2019 M / 5   Dzulhijjah 1439 H

أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ مُرْنِي بِأَمْرٍ آخُذُهُ عَنْكَ، قَالَ: «عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا مِثْلَ لَهُ»

Dari Abu umamah Al Bahili radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku mendatangi Rasulullah shalallahu alaihi wasallam lalu aku mengatakan, “wahai Rasulullah tunjukan kepadaku perkara yang aku ambil (pegang teguh) darimu”. Lalu Beliau shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Berpuasalah karena (puasa) itu tidak ada bandingannya”.

(HR An-Nasa’i : 2220, As-Shahihah : 1973).

Dalam lafadz lain Abu umamah berkata kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam :

فَمُرْنِي بِعَمَلٍ أَدْخُلُ بِهِ الْجنَّة قَالَ: "عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا مِثْلَ لَهُ" قَالَ فَكَانَ أَبُو أُمَامَةَ لَا يُرَى فِي بَيْتِهِ الدُّخَانُ نَهَارًا إِلا إِذَا نَزَلَ بِهِمْ ضَيْفٌ.

Wahai Rasulullah tunjukanlah kepadaku amalan yang dengannya aku masuk surga”. Maka Beliau bersabda, ”berpuasalah engkau karena puasa itu (ibadah) yang tidak ada bandingannya”. Ia (Raja’ bin Haiwah , perowi hadits) mengatkan : “Bahwasanya Abu Umamah tidak nampak pada siang hari adanya asap di (dapur) rumahnya, kecuali kalau kedatangan tamu. Apabila mereka melihat ada asap pada siang hari pertanda dirumahnya sedang ada tamu”.
(HR Ibnu Hibban : 2425, Thabrani : 4763).

Kandungan hadits

1. Indikator seseorang diinginkankan baik oleh Allah SWT adalah meningkat ghirah beragama dan mampu mengistiqamahkankan amalan spesial yang tidak semua orang dianugerahi kemudahan, salahsatunya puasa, bagi yang belum mendapatkan rahmat Allah, ibdah ini dirasa sulit, susah dan berat, oleh karena itu berdoalah seperti berikut

وَعَنْ مُعَاذٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، أَخَذَ بِيَدِهِ ، وَقَالَ :(( يَا مُعَاذُ ، وَاللهِ إنِّي لَأُحِبُّكَ )) فَقَالَ : (( أُوصِيْكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ في دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُوْلُ : اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ )) . رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ .

Dari Mu’adz radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang tangannya dan beliau berkata, “Wahai Mu’adz, demi Allah, aku mencintaimu.” Lalu beliau berkata, “Aku wasiatkan kepadamu, wahai Mu’adz, janganlah engkau sekali-kali meninggalkan doa ini di akhir setiap shalat, ‘ALLOOHUMMA A’INNII ‘ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir, bersyukur, dan beribadah yang baik kepada-Mu).’

[HR. Abu Daud, no. 1522; An-Nasa’i, no. 1304. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.]

2. Ibadah puasa berbeda dengan ibadah lainnya.  Karena itu, ibadah ini memiliki pahala yang begitu agung dan memperoleh balasan yang begitu besar. Sebab, ibadah ini dikerjakan dengan dasar keimanan dan ketaqwaan sebagai bentuk kedekatan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Orang yang menunaikan ibadah puasa tentu merasa diawasi oleh Robb-nya. Karena itu ia tidak mau membatalkan puasanya, meski pun orang lain tidak bakal tahu. Orang puasa itu yakin dalam pengawasan Allah SWT. Karena inti dasar ibadah puasa itu memupuk kejujuran, kepada dirinya sendiri dan utama kepada Allah SWT.

3. Puasa adalah salah satu amalan ibadah yang utama dalam Islam.  Dalam sebuah hadits bahkan dijelaskan betapa istimewanya ibadah puasa itu karena AllahSWT sendiri yang akan langsung membalasnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan akan berlipat menjadi 10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah ‘Azza wa Jalla  berfirman, ‘Kecuali puasa, sungguh dia bagianku dan Aku sendiri yang akan membalasnya, karena (orang yang berpuasa) dia telah meninggalkan syahwatnyadan makannya karena Aku’. Bagi orang yang berpuasa mendapat dua kegembiraan; gembira ketika berbuka puasa dan gembria ketika berjumpa Tuhannya dengan puasanya. Dan sesungguhnya bau tidak sedap mulutnya lebih wangi di sisi Allah dari pada bau minyak kesturi.” (HR. Bukhari dan Muslim, lafadz milik Muslim)

4. Kita bisa mendapatkan berbagai hikmah atau manfaat dari menjalankan ibadah puasa sunnah. Hikmahpuasa  sunnah bisa berupa fisik maupun rohani. Soal balasan di akhirat kelak, orang yang rajin berpuasa pun akan disediakan pintu surga khusus, yaitu masuk surga melalui pintu Ar-Rayyan.

5. Orang yang berpuasa terlatih untuk menjauhkan diri dari segala perbuatan maksiat yang bisa mendatangkan siksa dari AllahSWT. Karena dengan puasa diajarkan untuk mengolah emosi dan kesabarannya, mengasah kepekaan dengan merasakan bagaimana penderitaan kaum dhuafa saat tidak bisa makan.

6. Secara Medis, puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan berpuasa, sistem imunitas menguat akibat peningkatan limfosit sebanyak 10 kali lipat. Sel T dalam tubuh mengalami kenaikan sangat pesat meskipun sel darah putih tidak berubah.
Puasa bisa menjadi terapi yang menyembuhkan penyakit kronis. Rajin mengamalkan puasa sunnah dapat mengendalikan tekanan darah, menurunkan kadar gula, serta menurunkan kolesterol. Juga mencegah tubuh mengalami panas dalam. Dengan berpuasa sunnah, organ-organ pencernaan dapat beristirahat sejenak sehingga potensi panas dalam dapat dihindari.

0 comments:

Posting Komentar