300x250 AD TOP

Minggu, 25 September 2022

Tagged under:

Peringatan Keras tentang Riba

Oleh: Titi Hutami 

Hari ini banyak transaksi ekonomi yang tidak lepas dari riba. Perbankan sudah sangat jelas, bunga (riba) yang menjadi nyawanya. Jenis transaksi lain ada pinjol (pinjaman online) yang sedang marak, asuransi, simpan pinjam koperasi, dan lembaga - lembaga keuangan lain. Bahkan pemerintah juga sangat bergantung dengan utang luar negeri yang berbalut riba.

Dosa riba serasa menjadi hal yang biasa dilakukan. Padahal negeri ini mayoritas muslim. Banyak penghafal Qur'an di negeri ini. Sudah pasti semua orang di negeri ini sangat paham tentang haramnya riba/suku bunga.

Mari kita buka Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 275 yang menjelaskan keharaman riba.

Qur'an surat Al Baqarah ayat 275:

اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْٓا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰواۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ فَمَنْ جَاۤءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَۗ وَاَمْرُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Terjemahan
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Ayat tersebut menyiratkan 4 (empat) hal, pertama: gambaran buruk tentang orang pemakan riba, yakni berdirinya seperti orang yang kemasukan setan karena gila, karena menganggap jual beli sama dengan riba.

Kedua, penegasan bahwa Allah SWT. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Ketiga, peringatan untuk berhenti mengambil riba.

Keempat, ancaman bagi yang mengulangi mengambil riba akan menjadi penghuni neraka dan kekal di dalamnya.

Betapa dahsyat Al Baqarah ayat 275 ini menjelaskan dengan gamblang tentang keharaman riba.

Tidak kalah mengerikan, hadits-hadits tentang riba. Seperti sabda Nabi ﷺ berdasarkan hadis riwayat Imam Bukhari:

اجتنبوا السبع الموبقات“ قالوا: يا رسول الله، وما هن؟ قال: ”الشرك، والسحر، وقتل النفس التي حرّم الله إلا بالحق، وأكل الربا، وأكل مال اليتيم، والتّولّي يوم الزّحف، وقذف المحصنات الغافلات المؤمنات

Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan! Mereka bertanya, ‘Apa itu?’ Sabda Nabi, ’Syirik, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari peperangan, dan menuduh zina kepada wanita mukmin yang baik-baik.

Hadits Nabi ﷺ berikutnya:

لعن رسول الله صلّى الله عليه وسلّم: آكل الربا، وموكله، وكاتبه، وشاهديه“، وقال: ”هم سواء

Rasulullah SAW melaknat pemakan riba (pengambil riba), pemberi riba, penulis riba, dan dua saksinya. Sabda Nabi ﷺ, Mereka sama.

Sabda Nabi ﷺ lain tentang dosanya riba:

الربا ثلاثة وسبعون باباً أيسرها مثل أن ينكح الرجل أمه

Riba mempunyai 73 macam dosa, yang paling ringan seperti laki-laki yang menikahi (berzina) dengan ibu kandungnya sendiri. (HR Hakim).

Yang lebih mengerikan adalah sabda Nabi ﷺ:

درهم ربا يأكله الرجل وهو يعلم أشدُّ من ستٍّ وثلاثين زنية

Satu dirham riba yang dimakan seseorang sedang dia tahu, lebih berat dosanya daripada 36 kali berzina. (HR Ahmad)

Lebih jelas lagi hadits riwayat Al-Hakim:

إذا ظهر الزنا والربا في قرية فقد أحلوا بأنفسهم عذاب الله

Jika telah merajalela zina dan riba di suatu negeri, maka sungguh mereka telah menghalalkan diri mereka [mendapat] azab Allah.

Sangat jelas semua dalil di atas tentang riba, baik ayat Al Qur'an atau hadits, menegaskan gambaran keharaman riba.

Anehnya pemerintah dan kaum muslimin tidak juga hengkang meninggalkan riba. Selidik punya selidik, ternyata negeri ini sudah terjerat dengan sistem ekonomi ala kapitalisme yang tidak mengenal halal haram. Bahkan Semua cara dalam ekonomi kapitalisme boleh dilakukan, tanpa melihat efeknya bakal merugikan dan menyengsarakan banyak orang. 

Secara kasat mata kerugian dan kesengsaraan fatal sudah sangat dirasakan oleh rakyat negeri ini, sebagai dampak dari riba. Utang negara terus membengkak tanpa kejelasan kapan utang dapat dilunasi, sehingga ujung-ujungnya rakyat yang menjadi sasaran pajak. Tidak sadarkah negara, bahwa pajak sangat membebani rakyat. Fungsi negara tidak lagi mengayomi rakyat, tapi memeras rakyat. 

Masih belum cukup mengatasi utang riba dengan pajak, BBM dinaikkan atas nama mengurangi atau menghilangkan subsidi. Listrik dan gas juga sudah dinaikkan harganya sebelumnya.

Selanjutnya, bagaimana mengatasi kesengsaraan rakyat ini. Tidak ada jalan lain selain negara harus melepaskan jeratan ekonomi kapitalisme. Karena semestinya Umat Islam harus diatur dengan sistem ekonomi yang diberkahi, yakni sistem ekonomi Islam. 

Ekonomi Islam berjalan tanpa riba, sehingga perekonomian berkembang secara riil dan sehat. Lebih lanjut sistem ekonomi Islam menjamin kecukupan kebutuhan hidup pada setiap individu. 

Sebagai individu pun, saat ini, harus berusaha menjauhi riba, agar terhindar dari dosa dan tentunya siksa neraka yang tercantum pada Al Baqarah 275.

Wallahu a'lam.

0 comments:

Posting Komentar