300x250 AD TOP

Rabu, 23 November 2022

Tagged under:

Islam Dianggap Pendatang

Oleh: Titi Hutami

Apakah Islam milik bangsa Arab?
Pertanyaan ini seharusnya tidak muncul dari lisan seorang muslim. Karena, seseorang saat mengikrarkan dirinya menganut Islam, niscaya Islam menjadi miliknya, menjadi bagian dari dirinya yang tak terpisahkan.

Rasanya aneh kalau ada seorang muslim mengatakan bahwa Islam pendatang di negeri ini sehingga harus menghormati kebudayaan negeri ini. Seolah-olah posisi Islam ada kalanya disimpan dalam benak, kemudian lain waktu dikeluarkan dari benak untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.

Sejatinya, Islam itu agama dari Allah SWT., diturunkan awal mula pada bangsa Arab melalui Nabi Muhammad saw. Islam merubah kehidupan bangsa Arab yang jahiliyah, penyembah patung, peminum khamr dan lain-lain, menjadi penegak hukum-hukum Allah SWT.

Karena turun awal di Arab, bukan berarti Islam semata milik bangsa Arab. Islam hanya turun awal di Arab, selanjutnya Islam disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Ini selaras dengan Qur'an surat Saba' ayat 28:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا كَاۤفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (TQS. Saba': 28)

Ketika Islam menyebar sampai pada orang-orang non Arab, maka Islam menjadi milik mereka semua penganutnya. Tidak ada label Islam hanya milik bangsa Arab atau menjadi pendatang di Indonesia. Bahkan seperti halnya Islam mengubah kehidupan Arab jahiliyah menjadi kehidupan islami, maka selayaknya di negeri manapun Islam harus mewarnai kehidupan mereka. Bukan Islam yang menyesuaikan, tapi penganutnya yang wajib menerapkan tuntunan Islam dalam kehidupannya.

Bahkan jika dirasa sulit penerapan Islam secara menyeluruh (kaffah), maka setiap muslim wajib memperjuangkannya. Seperti kondisi saat ini, umat Islam sedang membutuhkan institusi khilafah untuk merealisasikan aturan Islam secara kaffah. Jadi setiap muslim memiliki tugas besar bersama untuk menegakkannya.

Tantangannya memang berat saat membela Islam, akan berhadapan dengan ideologi yang berseberangan. Bahkan setiap muslim senantiasa harus waspada terhadap berbagai opini yang diarahkan untuk pengalihan fokus membela agamanya menjadi memperjuangkan dan menyerukan ide-ide kapitalisme. Sementara kapitalisme sangat nyata bertentangan dengan ajaran Islam. 

Coba pandangi diri kita agar terhindar dari salah langkah, sedang berdiri di posisi Islam atau justru menghalangi tegaknya Islam. 

Wallahu a'lam bishowab.

0 comments:

Posting Komentar