300x250 AD TOP

Kamis, 12 Oktober 2017

Tagged under:

Keutamaan Jarak Yang Jauh Dari Masjid

ONE DAY ONE HADITS

Kamis, 12 OKTOBER 2017 M/ 22 MUHARAM 1439 H

Oleh : Dr. Ajang Kusmana, S.Ag., M.Ag.

إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ

“Jika dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya.” (HR. Al-Bukhari no. 131 dan Muslim no. 649)
Hadits yang senada dan semakna dengan matan hadits di atas adalah

أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ, فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ

“Maukah kalian aku tunjukkan atas sesuatu yang dengannya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat?” Mereka menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Menyempurnakan wudhu pada keadaan yang dibenci (seperti pada keadaan yang sangat dingin, pent.), banyak berjalan ke masjid, dan menunggu shalat berikutnya setelah shalat. Maka itulah ribath, itulah ribath.” (HR. Muslim no. 251)

Berdasarkan hadits tersebut, untuk mendapatkan keutamaan sesuai dengan kandungan makna dan pesan hadits di atas adalah  berjalanlah  menuju masjid, bukahkah menurut medis jalan yang baik adalah 10.000 langka dalam sehari. Dan olah raga yang terbaik bagi seseorang yang usianya diatas 45 tahun adalah berjalan kaki dan renang.

Keutamaan selanjutnya adalah hendaknya wudhu dilakukan di rumahnya masing-masing, bukan di masjid, sehingga  selama perjalanan menuju ke masjid terhitung dalam keadaan menuju shalat, di doakan malaikat,  dan diliputi rahmat dengan penjagaan malaikat Muaqibat dari depan dan belakang.

Setiap langkah ke masjid dianggap sebagai sedekah

وَكُلُّ خَطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ

“Setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah.” (HR. Muslim no. 2382)

Begitu tiba di halaman masjid disambut malaikat rahmat dan menjadi tamu istimewa di rumah Allah. Tidak ada perjalanan terindah bagi seorang muslim yang muknin kecuali menuju ke rumah-Nya. Oleh karena itu Allah  SWT menjaminnya Syurga dengan mendapat hidangan khusus setiap pagi dan sore :

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ أَوْ رَاحَ أَعَدَّ اللهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ نُزُلاً كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ

“Barangsiapa menuju masjid pada waktu pagi hari atau sore hari maka Allah akan memberikan jamuan hidangan baginya di surga pada setiap pagi dan sore.” (HR. Al-Bukhari no. 148 dan Muslim no. 669)

Begitu  dahsyat reward dan kasih sayang Allah bagi orang-orang melangkahkan kakinya menuju rumah-rumah Allah di muka bumi. Semata-mata untuk tunduk, khudu, khusyu dan ikhlah mencari ridha-Nya. Kita pun sebagai manusia bila kedatangan seseorang secara rutin dengan menunjukan empathi dan simpati, maka perasaan batin kita akan terasa dekat dan akrab dengan orang tersebut. Bahkan ketika ada maslaah dan kepentingan dari orang  tersebut maka kita akan berusaha untuk membantu dan meringankan beban hidupnya. Nah, demikian pula halnya denga Allah yang serba Maha tersebut, tidak akan tinggal diam terhadap hambaNya yang sering bertamu dan menemui sesuai dengan jadwa yang telah ditentukan.
Hanya orang-orang yang berimanlah yang mau, tergerak, dan menyatalaksanakan dalam kehidupannya untuk menjemput kabar baik tersebut. Orang beriman melihat dengan mata bathinnya bahwa janji Allah tersebut pasti akan dipenuhi oleh-Nya. Allah Maha Pemberi Balasan Yang Lebih Baik. Pembalasannya Tepat, tidak cepat dan tidak lambat. Sungguh orang beriman telah mendapat hidayah dan anugerah termahal ketika istiqamah melangkah ke masjid sehari lima kali. Hal demikian sesuai dengan firman Allah :

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. At Taubah: 18)

http://t.me/seputartarjih

0 comments:

Posting Komentar