300x250 AD TOP

Rabu, 25 Oktober 2017

Tagged under:

Pemimpin Dzalim

ONE DAY ONE HADIST

Rabu, 5 SHAFAR 1439 H / 25 OKTOBER 2017 H

عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ دَخَلَ وَنَحْنُ تِسْعَةٌ وَبَيْنَنَا وِسَادَةٌ مِنْ أَدَمٍ فَقَالَ إِنَّهَا سَتَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ يَكْذِبُونَ وَيَظْلِمُونَ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكِذْبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الْحَوْضَ وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَيُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَهُوَ وَارِدٌ عَلَيَّ الْحَوْضَ

Dari Ka'ab bin Ujrah ia berkata, "Rasulullah SAW pernah keluar atau masuk menemui kami, ketika itu kami berjumlah sembilan orang. Dan di antara kami ada bantal dari kulit. Baginda lalu bersabda: "Sesungguhnya akan ada setelahku para pemimpin yang berdusta dan dzalim. Barangsiapa mendatangi mereka kemudian membenarkan kebohongan mereka, atau membantu mereka dalam kezalimannya, maka ia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya. Serta ia tidak akann minum dari telagaku. Dan barangsiapa tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu mereka dalam berbuat kezaliman, maka ia adalah dari golonganku dan aku adalah dari golongannya. Dan kelak ia akan minum dari telagaku."
(HR Ahmad No: 17424) Status: Hadis Sahih

Hadits tersebut bicara tentang seputar kepemimpinan yang tidak berbasis nurani karena mengedepankan interest yang berbasis syahwat duniawi. Lebih condong pada kelompok nya daripada kemaslahatan.

Beberapa pelajaran dari hadits tersebut adalah

1.  Menjadi tanggungjawab setiap Muslim untuk mencegah kezaliman dan maksiat yang terjadi di sekeliling mereka tentunya diutamakan dengan penuh hikmah dan bijaksana. Yang paling sederhana dengan tidak memilih dan mendukung mereka.

2.  Rasulullah SAW memberi peringatan kepada mereka yang setuju dan mendukung  kezaliman yang dilakukan oleh pemimpin di kalangan mereka dengan tidak mengaku mereka bagian dari umatnya dan tidak layak untuk minum air dari telaga Rasulullah SAW.

3.  Pemimpin yang menjalankan tugasnya dengan  adil dan bijaksana akan bersama Rasulullah dan Rasulullah SAW akan bersamanya untuk minum air dari telaga Rasulullah SAW, hal ini sebagai simbul kenikmatan di surga.

4. Yang tidak kalah pentingnya peran doa agar pemimpin kita selalu mendapatkan petunjuk dan bimbingan nya dalam menjalankan kepemimpinannya.
5. Melarang memilih pemimpin yang berwatak pembohong dan dzalim. Kebohongan dan kedzaliman yang besar adalah dengan mengingkari aturan Allah dan RasulNya dalam menjalani kehidupan.

Firman Allah SWT yang terkait dengan hadits tersebut adalah

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُوْدَ وَالنَّصٰرٰۤى اَوْلِيَآءَ  ۘ  بَعْضُهُمْ اَوْلِيَآءُ بَعْضٍ  ۗ  وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاِنَّهٗ مِنْهُمْ  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanuu laa tattakhizul-yahuuda wan-nashoorooo auliyaaa`, ba'dhuhum auliyaaa`u ba'dh, wa may yatawallahum mingkum fa innahuu min-hum, innalloha laa yahdil-qoumazh-zhoolimiin

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. Barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 51)

0 comments:

Posting Komentar