300x250 AD TOP

Jumat, 11 Mei 2018

Tagged under:

Gembira Ketika Saudaranya Mendapatkan Kebaikan

ONE DAY ONE HADITS

Jumat, 11 Mei 2018 M / 25 Syakban 1439 H .

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Dari Anas RA, dari Nabi SAW, sabdanya: “Tidak sempurna Iman seseorang dari kamu sehingga ia suka saudaranya mendapat kebaikkan seperti apa yang ia sendiri suka mendapatnya”.

(HR Bukhari No: 12 ) Status: Hadis Sahih

Dalam riwayat lain dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا

“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453)

Lihatlah saudaraku, bagaimana sampai membahagiakan orang lain dan melepaskan kesulitan mereka lebih baik dari i’tikaf di Masjid Nabawi sebulan lamanya.

Al Hasan Al Bashri pernah mengutus sebagian muridnya untuk membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan. Beliau mengatakan pada murid-muridnya tersebut, “Hampirilah Tsabit Al Banani, bawa dia bersama kalian.” Ketika Tsabit didatangi, ia berkata, “Maaf, aku sedang i’tikaf.” Murid-muridnya lantas kembali mendatangi Al Hasan Al Bashri, lantas mereka mengabarinya. Kemudian Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Wahai A’masy, tahukah engkau bahwa bila engkau berjalan menolong saudaramu yang butuh pertolongan itu lebih baik daripada haji setelah haji?”

Lalu mereka pun kembali pada Tsabit dan berkata seperti itu. Tsabit pun meninggalkan i’tikaf dan mengikuti murid-murid Al Hasan Al Bashri untuk memberikan pertolongan pada orang lain.  Lihat Jaami'ul 'Ulum wal Hikam 2:294

Kandungan hadits

1.  Ukhuwah sesama Muslim adalah pra syarat kesempurnaan iman seseorang.

2.  Kesempurnaan iman seseorang ditunjukkan dengan sifat mengasihi saudara Muslim yang lain seperti ia mengasihi dirinya sendiri.

3.  Ibn Qayyim menyatakan:
a.  Kasih sayang itu adalah sifat memberikan manfaat kepada orang lain
b.  Sifat bersusah payah demi memberikan kemudahan kepada sahabat atau menjauhkannya daripada bencana.

4.  Hijrah Rasulullah SAW ke Madinah telah mempersaudarakan dua kaum yaitu Auz dan Khazraj yang sebelum ini sering berperang dan bermusuhan tanpa henti. Tiada lagi permusuhan antara mereka, bahkan mereka saling berkasih sayang, bantu membantu antara satu sama lain termasuk mengulurkan pertolongan kepada golongan Muhajirin yang baru berhijrah dari Mekah ke Madinah. Langkah  ini demi memastikan ikatan ukhuwah dan persaudaraan di Madinah kukuh terpatri. Ia menjadi bibit untuk    kejayaan pembinaan Negara Madinah yang maju dan makmur.

5.  Jangan jadikan perbedaaan karakter, pemikiran, pandangan dan kelompok sebagai pemisah antara kita. Banyak titik persamaan yang boleh dicari untuk berada di bawah payung Islam,  keimanan, toleransi dan kebersamaan.

0 comments:

Posting Komentar