300x250 AD TOP

Selasa, 14 April 2020

Tagged under:

Atasi Krisis, Yakin Berutang Lagi?

Oleh: Fuji Arianti S

 Lagi-lagi utang menjadi solusi bagi pemerintah untuk mengatasi persoalan. Pandemi covid-19 yang menjadi kambing hitam sejatinya hanyalah puncak dari rangkaian kegagalan negara dalam pengelolaan ekonomi. 

Surat utang yang memiliki tenor 50 tahun, telah mewariskan hutang hingga 50 tahun ke depan. Yang artinya pemerintah mewariskan anak-cucu rakyat Indonesia hutang jangka panjang yang tentu saja berbasis ribawi.

Selain menghancurkan perekonomian, hutang ini juga membuat negara disetir kebijakannya. Imbasnya kekayaan Indonesia yang melimpah tidak bisa mencukupi kebutuhan rakyatnya karena tidak dikelola dengan benar. 

Sejatinya, jika sebuah negara berdaulat dan memiliki pondasi ekonomi yang kuat tanpa riba, sebesar apapun badai menghantam maka akan tetap tegak berdiri.Ditambah lagi jika dipimpin pemimpin yang berhidmat pada rakyat akan mengatasi krisis. Tak sekadar memberi instruksi, pemimpin akan terjun langsung memastikan kecukupan kebutuhan rakyat. Ia memastikan para pejabat dan orang-orang kaya dari seluruh penjuru negeri menyumbangkan harta terbaiknya untuk menolong rakyat yang terdampak. 

Sejarahpun mencatat, selain memastikan semua struktur pemerintahan bergerak  cepat, sigap dan tuntas dalam melayani krisis ekonomi. Khalifah Umar bin Khathab ra bahkan rela tak makan enak hingga musibah yang menimpa rakyatnya berlalu.

Dengan kemandirian yang tercermin pada kesigapan pemerintah, kerelaan berkorban para pejabat serta kerja sama yang baik dari rakyat, maka musibah akan ringan terasa, kedaulatan negara pun tetap terjaga.

0 comments:

Posting Komentar