300x250 AD TOP

Jumat, 18 Mei 2018

Tagged under:

Sikap Inklusif Dalam Berpegang Teguh Kepada Sunah Rasul

ONE DAY ONE HADITS

Jumat, 18 Mei  2018 M / 2 Ramadhan 1439 H .

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي الْمُطَاعِ قَالَ سَمِعْتُ الْعِرْبَاضَ بْنَ سَارِيَةَ يَقُولُ قَامَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَوَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيغَةً وَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ وَذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَعَظْتَنَا مَوْعِظَةَ مُوَدِّعٍ فَاعْهَدْ إِلَيْنَا بِعَهْدٍ فَقَالَ عَلَيْكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا وَسَتَرَوْنَ مِنْ بَعْدِي اخْتِلَافًا شَدِيدًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَالْأُمُورَ الْمُحْدَثَاتِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abi Al Mutha' ia berkata; aku mendengar 'Irbadl bin Sariyah berkata; "Pada suatu hari Rasulullah SAW berdiri di tengah-tengah kami. Baginda memberi nasihat yang sangat menyentuh, membuat hati menjadi gemetar, dan airmata berlinangan. Lalu dikatakan; "Wahai Rasulullah, engkau telah memberikan nasihat kepada kami satu nasihat perpisahan, maka berilah kami satu wasiat." Baginda bersabda: "Hendaklah kalian bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat meskipun kepada seorang hamba Habasyi. Dan sepeninggalku nanti, kalian akan melihat perselisihan yang sangat dahsyat, maka hendaklah kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham, dan jangan sampai kalian mengikuti perkara-perkara (bid’ah) yang dibuat-buat, kerana sesungguhnya semua bid’ah itu adalah sesat."

(HR Ibnu Majah No: 42) Status: Hadis Sahih

Kandungan hadits

1.  Hendaklah  bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat kepada pemimpin yang benar meskipun status sosial nya rendah, yang dalam hadits tersebut di analogikan kepada seorang hamba Habasyi.

2.  Sepeninggal Rasulullah SAW,  akan  banyak perselisihan yang dahsyat. Sebagai orang beriman, kita mesti berpegang teguh (menggigit dengan gigi geraham)  sunnah Rasulullah SAW dan sunnah para khulafa ar-Rasyidin yang mendapat petunjuk. Mengigit dengan gigi geraham lebih kuat, maksudnya adalah jangan sampai lepas dari tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Tidak akan salah apalagi tersesat ketika segala persoalan hidup solusinya kembali dan merujuk kepada dua pusaka, yaitu Al Qur'an dan as Sunnah Al maqbulah. 

3.  Berpegang teguh dengan sunnah yang dimaksudkan ialah teguh dan ajeg mengikuti dan mencontoh semua jalan hidup, pemikiran, amalan dan petunjuk ajaran Rasulullah SAW dalam segenap lapangan hidup. Juga mengikuti jalan hidup khulafa ar-Rashidin.

4. Jadilah seperti  Abu Bakar Ash Shiddiq RA yang menyatakan:

لَسْتُ تَارِكًا شَيْئًا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَعْمَلُ بِهِ إِلَّا عَمِلْتُ بِهِ إِنِّي أَخْشَى إِنْ تَرَكْتُ شَيْئًا مِنْ أَمْرِهِ أَنْ أَزِيْغَ

“Tidaklah aku biarkan satupun yang Rasulullah SAW amalkan kecuali aku mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang.”

(HR. Abu Daud No. 2970)

5. Perbuatan mengada ada hal baru dalam konsep, prinsip, dan praktek keagamaan (bid'ah) akan menyeret kepada perilaku menyimpang, bahkan sesat dan menyesatkan. Berlaku lah proporsional sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dan para sahabat beliau, itulah teladan yang terbaik.

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

وَيَوْمَ نَـبْعَثُ فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ شَهِيْدًا عَلَيْهِمْ مِّنْ اَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيْدًا عَلٰى هٰٓ ؤُلَآ ءِ  ۗ  وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْـكِتٰبَ تِبْيَانًا لِّـكُلِّ شَيْءٍ وَّ هُدًى وَّرَحْمَةً وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ
wa yauma nab'asu fii kulli ummatin syahiidan 'alaihim min anfusihim wa ji`naa bika syahiidan 'alaa haaa`ulaaa`, wa nazzalnaa 'alaikal-kitaaba tibyaanal likulli syai`iw wa hudaw wa rohmataw wa busyroo lil-muslimiin

"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim)."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 89)

0 comments:

Posting Komentar