300x250 AD TOP

Minggu, 03 Desember 2017

Tagged under:

Empat golongan yang dibenci Allah

ONE DAY ONE HADIST

AHAD, 3 DESEMBER 2017 M/14 RABIUL AWAL 1439 H

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَرْبَعَةٌ يَبْغَضُهُمُ اللهُ: اَلْبَيَّاعُ اْلحَلاَّفُ، وَ اْلفَقِيْرُ اْلمُخْتَالُ، وَ الشَّيْخُ الزَّانِى وَ اْلاِمَامُ اْلجَائِرُ. النسائى و ابن حبان فى الترغيب و الرهيب 3: 565

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Ada empat golongan yang Allah benci kepada mereka itu; yaitu : 1. Pedagang yang banyak bersumpah, 2. Orang fakir yang sombong, 3. Orang tua yang berzina, dan 4. Pemimpin yang dhalim".

[HR. Nasai dan Ibnu Hibban, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 565]

*Isi Kandungan Hadis:*

1- Salah satu profesi yang ideal adalah bisnis/perdagangan yang dilakukan dengan jujur.

2- Bisnisman yang jujur, pada hari kiamat diletakkan bersama para Nabi, syuhada' dan orang shaleh.

3- Dalam berbisnis,  dilarang bersumpah sekedar utk meyakinkan pembeli terhadap kualitas barangnya. Padahal realitasnya, kualitas barang tidak sama dg sumpahnya.

3- Ziana ada dua macam; zina bikr (pelaku blm menikah) hukumannya dera 100 x cambukan oleh eksekutor yg ditunjuk oleh pemerintah, dan zina muhson (sdh menikah) dirajam hingga mati.
4- Kesombongan adalah bagian dari syirik kecil yang dilarang kpd siapapun, krn yg berhak sombong hanya Allah swt.
5.  Pemimpin yang dzalim tidak ada balasan kecuali neraka. Pahala kebaikan nya habis diambil untuk orang orang yang di dzaliminya.

Beberapa firman Allah SWT yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ فَاَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدٰهُ   ۗ  اِنَّا جَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْۤ اٰذَانِهِمْ وَقْرًا   ۗ  وَاِنْ تَدْعُهُمْ اِلَى الْهُدٰى فَلَنْ يَّهْتَدُوْۤا اِذًا اَبَدًا

"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sungguh, Kami telah menjadikan hati mereka tertutup, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka. Kendatipun engkau (Muhammad) menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk untuk selama-lamanya."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 57)

اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۚ  وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَآئِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
az-zaaniyatu waz-zaanii fajliduu kulla waahidim min-humaa mi`ata jaldatiw wa laa ta`khuzkum bihimaa ro`fatun fii diinillaahi ing kuntum tu`minuuna billaahi wal-yaumil-aakhir, walyasy-had 'azaabahumaa thooo`ifatum minal-mu`miniin

"Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari Kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman."
(QS. An-Nur 24: Ayat 2)

اَلزَّانِيْ لَا يَنْكِحُ اِلَّا زَانِيَةً اَوْ مُشْرِكَةً  ۖ  وَّ الزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَاۤ اِلَّا زَانٍ اَوْ مُشْرِكٌ  ۚ  وَحُرِّمَ ذٰ لِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ
az-zaanii laa yangkihu illaa zaaniyatan au musyrikataw waz-zaaniyatu laa yangkihuhaaa illaa zaanin au musyrik, wa hurrima zaalika 'alal-mu`miniin

"Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan, atau dengan perempuan musyrik; dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin."
(QS. An-Nur 24: Ayat 3)

وَالَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ الْمُحْصَنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوْا بِاَرْبَعَةِ شُهَدَآءَ فَاجْلِدُوْهُمْ ثَمٰنِيْنَ جَلْدَةً وَّلَا تَقْبَلُوْا لَهُمْ شَهَادَةً اَبَدًا  ۚ  وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ 
wallaziina yarmuunal-muhshonaati summa lam ya`tuu bi`arba'ati syuhadaaa`a fajliduuhum samaaniina jaldataw wa laa taqbaluu lahum syahaadatan abadaa, wa ulaaa`ika humul-faasiquun

"Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik (berzina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh kali, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik,"
(QS. An-Nur 24: Ayat 4)

0 comments:

Posting Komentar